Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : ruangkara.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam yang Menawan

19 Februari 2024   15:12 Diperbarui: 19 Februari 2024   15:12 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit malam bagai jubah hitam yang menawan,

Dihiasi berlian berkilauan nan mempesona.

Bulan purnama bersinar bagai permata,

Menebar cahaya perak di atas dunia.

Sentuhan lembut alam semesta menyapa wajah,

Membawa aroma bunga yang semerbak di taman kota.

Suara jangkrik bersahutan bagai alunan musik,

Menciptakan simfoni alam yang mendamaikan jiwa.

Ketenangan malam menyelimuti hati dan pikiran,

Mengajak jiwa untuk bersantai dan melepaskan beban.

Secangkir teh hangat menemani di teras rumah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun