Kesimpulan
Membaca tidak hanya berkaitan dengan jumlah buku yang kita baca, tetapi juga seberapa dalam kita memahami maknanya. Kebiasaan membaca yang disertai dengan pemahaman akan membentuk pola pikir kritis, memperkaya kosakata, dan meningkatkan kemampuan menulis. Seperti yang diungkapkan dalam pepatah: "Membaca tanpa pemahaman ibarat makan tanpa mencerna." Oleh karena itu, mari kita ubah cara pandang dari sekadar "rajin membaca" menjadi "rajin memahami" karena dari pemahaman itulah kebijaksanaan muncul.
DAFTAR PUSTAKA
Â
Astuti, P., Mumpuni, A., & Pranoto, B. A. (2019). Pengaruh minat dan kemampuan membaca peserta didik dalam memahami teks bacaan. Jurnal Ilmiah KONTEKSTUAL, 1(01), 26--32.
Elisabeth Brekke Stangeland, Janine Ann Campbell, Natalia Kucirkova, & Trude Hoel. (2024). Shared book reading: A Norwegian survey of reading practices in families. Scandinavian Journal of Educational Research, 68(6), 1304--1319. https://doi.org/10.1080/00313831.2023.2229369
Nugraha, A. P., Zulela, M. S., & Bintoro, T. (2018). Hubungan minat membaca dan kemampuan memahami wacana dengan keterampilan menulis narasi. Indonesian Journal of Primary Education, 2(1), 19--29.
Tarigan, H. G. (1987). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI