UMKM Devan Bamboo, sentra kerajinan bambu di Jombang yang dikelola oleh bapak Sukardi, seorang difabel berprestasi, kini menapaki babak baru. Melalui program pengabdian masyarakat (PkM) dari tim BIMA Universitas Surabaya (UBAYA), Bapak Sukardi mendapatkan serangkaian pelatihan dan bantuan peralatan canggih yang secara signifikan meningkatkan efisiensi dan kualitas produknya. Bantuan ini merupakan wujud nyata dukungan pemerintah dalam memajukan UMKM lokal, terutama yang dikelola oleh penyandang disabilitas.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Devan Bamboo adalah proses grafir produk yang sebelumnya mengandalkan teknik pyro atau solder, sebuah metode yang memakan banyak waktu. Melalui program ini, Bapak Sukardi menerima pelatihan penggunaan mesin laser cut yang memudahkannya dalam mengerjakan pesanan dengan presisi dan kecepatan. Bantuan ini diakui langsung oleh Bapak Sukardi, yang merasa sangat terbantu dan kini bisa lebih efisien dalam menyelesaikan setiap orderan.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan penuh pemerintah. Tim BIMA menyampaikan rasa terimakasih setinggi-tingginya kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang telah mendanai program tahun anggaran 2025 ini, tidak hanya pengadaan mesin laser cut, tetapi juga mesin seset bambu dan mesin pemotong bambu. Berkat bantuan ini, proses produksi Devan Bamboo menjadi jauh lebih efisien dan modern
Kisah Devan Bamboo ini adalah bukti bahwa dengan dukungan yang tepat, keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkreasi dan berinovasi. Tim BIMA UBAYA merasa bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan inspiratif Devan Bamboo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI