Kuat dalam hafalan, tapi lemah dalam kontribusi ilmiah dan kebijakan.
Data dari PISA 2022 (Programme for International Student Assessment) menunjukkan bahwa siswa Indonesia berada di peringkat:
73 dari 81 negara dalam literasi membaca.
70 dari 81 dalam matematika.
71 dari 81 dalam sains.
Sebagian besar siswa peserta berasal dari sekolah berbasis umum dan Islam. Artinya, transformasi pendidikan Islam belum menyentuh kualitas literasi-sains secara sistemik.
b. Komersialisasi Pendidikan Islam
Fenomena lembaga pendidikan Islam swasta yang mahal dan eksklusif memperparah kesenjangan. Data BPS (2023) menyebutkan bahwa:
Biaya rata-rata masuk sekolah Islam swasta tingkat SMP mencapai Rp 6,2 juta, lebih tinggi dari sekolah negeri dan madrasah negeri.
Pendidikan Islam menjadi simbol status sosial, bukan jaminan pembinaan nilai spiritual.
c. Krisis Kualitas Guru