1. Tujuan Fundamental Pendidikan Islam
Berbeda dengan sistem sekuler yang cenderung berorientasi pada capaian ekonomi atau akademik, pendidikan Islam bertujuan membentuk insan kamil, yakni manusia paripurna secara spiritual, akal, dan sosial.
Tiga pilar dasar pendidikan Islam:
1. Tauhid (Ketuhanan) – Menanamkan kesadaran vertikal terhadap Allah sebagai dasar moralitas.
2. Ilmu (Pengetahuan) – Mengembangkan akal secara holistik: logika, kreativitas, hikmah.
3. Adab (Karakter) – Menumbuhkan etika sosial dan spiritual sebagai kerangka hidup.
Sayangnya, laporan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2021) mencatat bahwa hanya 31% guru madrasah yang memasukkan nilai adab secara sistematis dalam proses pembelajaran harian.
2. Krisis Internal Pendidikan Islam
a. Dikotomi Kurikulum
Dualisme antara ilmu agama dan ilmu umum masih sangat kuat. Ilmu sosial dan sains dianggap “duniawi”, sementara ilmu fiqih atau tafsir dianggap “ukhrawi”. Akibatnya, lahir generasi Muslim yang:
Cakap dalam ritual, tapi gagap dalam analisis sosial.