Plengkung Nirbaya atau yang sering dinamakan warga setempat Plengkung Gading terletak di kawasan jalan Gading. Bangunan ini merupakan cagar budaya yang dibangun oleh Kasultanan Kraton Ngayogyakarta Hadingingrat saat zaman Sri Sultan Hamengkubowono I (1755-1792). Pada bagian dalam sumbu filosofi jogja terdiri atas gunung Merapi, Tugu Jogja, Alun-alun Utara, Kraton Yogyakarta, Alun-alun kidul, Plengkung Gading, Panggung Krapyak, serta Pantai Selatan (Parangtritis). Â
Untuk menjaga cagar budaya Plengkung Nirbaya, Dinas Perhubungan DIY akan menutup permanen Plengkung Gading pada mulai hari, Sabtu (15/3). Setelah itu, hanya lalu lintas dari utara (dalam beteng) menuju selatan (luar beteng) yang diperbolehkan di wilayah ini. Tujuan kebijakan ini adalah untuk mengurangi dampak buruk arus lalu lintas terhadap bangunan kuno yang telah rusak oleh pelapukan biologis dan aktivitas manusia.Karena sistem bangunan Plengkung Nirbaya telah mengalami kerusakan yang cukup parah.Â
Warga sekitar terutama pedagang kaki lima pun  mengeluhkan hal penutupan Plengkung Gading, seorang perempuan penjual gorengan bertempat di selatan Alun-alun selatan yang enggan disebutkan namanya juga mengaku sedih dengan ditutupnya akses Plengkung Gading. Baru berjualan di awal Ramadan, dia mengaku penjualannya menurun drastis."Biasanya orang banyak lalu lalang di sekitar sini, sekarang jauh berkurang. Susah juga terutama buat pedagang di sekitar sini," ungkap penjual gorengan tersebut. Dia turut berharap, penutupan Plengkung Gading tak permanen. Tentu, agar mata pencaharian warga sekitr sebagai penjual harapannya bisa kembali normal seperti semula. Sementara itu, juru parkir di sekitar kawasan Plengkung Gading, Haris, juga menyampaikan hal yang serupa. Pendapatannya seama jadi juru parkir selama dua tahun di Plengkung Gading ikut menurun drastis. "Kalau ini (Plengkung Gading) ditutup seperti ini, ya saya dapat apa. Nggak cuma (penjual) makanan tapi semua pedagang di sekitar sini juga nggak laku karena nggak ada orang lalu lalang," tutur tukang parkir.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI