Mohon tunggu...
Arachis Verania Ve
Arachis Verania Ve Mohon Tunggu... Writer -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Percakapan Imajiner antara Saya dan Tembok

9 September 2018   09:20 Diperbarui: 9 September 2018   09:52 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya ampun. Teh Ara, pernah makan bangku sekolah nggak sih?"

"Saya emang belum pernah makan bangku sekolah, Mbok. Seingat saya bangkunya Cuma di duduki doang."

Makin parah. Sudah nggak bisa di maklumi.

"Teteh, punya sendal jepit, nggak?"

"Nggak. Cuma punya sepatu bot. Emang apa hubungannya Tere Liye sama sendal jepit?"

Si Tembok diam sejuta bahasa. Sesak napas.

"Begini aja Teh, biar nggak panjang-panjang bacaannya saya kasih dua pilihan, ya?"

"Pilihan buat apa si, Mbok? Pilkada uda lewat. Pemilu belum mulai. Lu, kayak politikus aja. Emang mau jadi timses, ya?"

Kepala Tembok mulai berasap. Sebentar lagi mau gegar otak. Nggak tahan...

"Dengerin saya. Teteh, boleh pilih pertama kita pergi ke ustad Udin. Kedua Teh Ara ikut seminar jumpa penulis yang mau diadakan tanggal 30 september 2018 nanti. Di gedung Universitas Terbuka Convention Center, Pondok Cabe, Tangsel. Silakan tentukan pilihan. Lebih cepat, lebih baik."

Tembok gemes nggak ketulungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun