Mohon tunggu...
Arachis Verania Ve
Arachis Verania Ve Mohon Tunggu... Writer -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Percakapan Imajiner antara Saya dan Tembok

9 September 2018   09:20 Diperbarui: 9 September 2018   09:52 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pasti jadi, Teh..."

"Jadi best seller maksudnya, Mbok?"

"Jadi sampah!"

"Kok, jadi sampah sih...?"

"Iya, lagian mana ada judul novel nama perabot rumah beserta koloninya?"

"Biar tampil beda maksudnya, Mbok"

"Tere Liye itu sudah punya nama jadi apapun yang dia tulis pasti laku.."

"Iih...terus maksud, Lu, saya nggak Punya nama, gitu? Kan nama saya jelas-jelas Arachis Verania Ve. Berarti saya nggak ada bedanya. Kan? Sama-sama punya nama..."

"Nama besar maksudnya, Teh!"

"Ya udah besok-besok saya mau tulis nama saya di naskah novel yamg ukuran fontnya super besar. Biar sama besarnya sama nama Tere Liye."

Eneg si Tembok. Ngusap dada. Mikir kok ada mahluk model begini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun