Wabah virus Corona yang muncul di Kota Wuhan di akhir tahun 2019 menjadi buah bibir, serta teror yang mengerikan bagi masyarakat dunia karena banyaknya korban yang berjatuhan bahkan hingga meninggal dunia. Dengan pengetahuan yang masih minim mengenai virus tersebut, membuat para tenaga kesehatan di seluruh dunia benar-benar harus bekerja ekstra keras agar dapat menolong para pasien. Penamaan virus penyebab penyakit pernafasan tersebut akhirnya diumumkan secara resmi oleh WHO yaitu Covid-19. Sebelumnya, virus Covid-19 dinamai dengan 2019-nCoV atau Novel Coronavirus.
Usaha pencegahan virus ini gencar dilakukan oleh masyarakat serta pemerintah di seluruh dunia agar bisa mengurangi resiko terinfeksi. Salah satunya adalah Indonesia. Pemerintah menghimbau masyarakat agar mencuci tangan selama 20 detik dengan prosedur yang sudah di tentukan, berjemur di bawah sinar matahari, melakukan social distancing, mandi atau mengganti pakaian setelah berpergian. Bahkan saat adanya kasus Covid-19 di Indonesia, masyarakat benar-benar merasa panik hingga membeli hand sanitizer dan masker(masker bedah) dalam jumlah besar. Hal yang menyebabkan terjadinya kelangkaan masker dan hand sanitazer dimana-mana. Ada banyak orang yang juga dengan sengaja menimbun barang untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Penggunaan hand sanitizer dan masker di awal pandemi Covid-19 ini benar-benar salah, karena ketentuan dari pemerintah yang mengatakan bahwa masker tersebut khusus digunakan oleh para tenaga medis yang bekerja atau orang yang sedang sakit. Sedangkan, hand sanitizer biasanya digunakan disaat berada diluar rumah dan tidak memungkinkan untuk mencuci tangan.
Sebenarnya, kesalahan dalam menggunakan hand sanitizer banyak dilakukan oleh banyak orang bahkan menyebabkan iritasi. Penggunaan cairan hand sanitizer ini pun haruslah berhati-hati, karena mengandung bahan yang mudah terbakar. Inilah beberapa akibat penggunaan hand sanitizer berlebihan.
- Iritasi Kulit
Sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa penggunaan cairan hand sanitizer yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi kulit. Bagi para pemilik kulit sensitif disarankan untuk mengikuti aturan pemakaian, juga penting untuk menghindari bagian tubuh selain tangan. Hand sanitizer sangat tidak dianjurkan bagi bayi atau balita karena kulit diusia tersebut rentan terkena iritasi.
- Kulit Mudah Terbakar Matahari
Cairan hand sanitizer dapat menyebabkan kulit semakin sensitif terhadap sinar ultra violet, yang mengakibatkan kulit mudah terbakar di bawah sinar matahari. Penggunaan cairan pelindung untuk melindungi kulit dari sengatan matahari sebelum menggunakan hand sanitizer dikatakan dapat mengurangi resiko kulit terbakar.
- Tubuh Rentan Infeksi
Menurut dr. Sarah Janssen dari Natural Resources Defense Council, hand sanitizer tidak efektif dalam membunuh kuman jika dibandingkan dengan air dan sabun. WHO sendiri menganjurkan cuci tangan setidaknya selama kamu menyanyikan lagu "Happy Birthday" sebanyak dua kali.
- Reaksi Hormon
Hand sanitizer dapat berdampak negatif bagi hormon tiroid dan hormon estrogen. Menurut Drug Watch, bahan kimia triclosan yang banyak terkandung dalam hand sanitizer tidak berpengaruh baik bagi kesehatan hormon kita
- Keracunan
Kandungan alkohol serta bahan kimia lainnya yang terkandung pada cairan hand sanitizer sangatlah berbahaya. Penggunaan hand sanitizer sebelum makan haruslah memperhatikan apakah produk tersebut bersertifikat aman untuk digunakan ketika makan atau tidak.
Nah, untuk itu kita harus menggunakan hand sanitizer dengan anjuran yang di sarankan oleh dinas kesehatan agar tidak terkena efek sampingnya. Karena segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Kebijakan saat memilih produk hand sanitizer juga perlu dilakukan agar kita tahu apakah produk tersebut akan cocok atau tidak dengan kulit. Karena yang mengetahui baik atau tidaknya adalah diri sendiri.
Semoga tulisan saya dapat menambah pengetahuan. Terimakasih sudah mau meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini.
sumber :Â
Ketahui Efek Samping Terlalu Sering Pakai Hand Sanitizer untuk Cegah Corona
