Mendengarnya, pria bernama Park Seung Hoon itu tersenyum kecut. "Aku ingin nilai Bahasa Inggrisnya sesuai harapan. Aku yakin dia bisa."
"Kim Jun memujamu."
"Itu berarti rencanamu berhasil?"
Ibu Kim Jun menganggukkan kepala.
"Apakah kita akan memberitahunya hari ini?"
"Tentang apa? Bahwa ayahnya dipenjara karena dituduh membunuh tanpa alasan?" Ibu Kim Jun menatap pria itu, bertanya-tanya.
Pria di hadapannya menunduk dalam. Tidak menjawab.
"Kim Jun senang karena kau membuatnya belajar dengan santai. Dia juga bilang kau tampan dan pandai bermain catur."
Pria itu memandang jauh ke depan, memerhatikan satu per satu siswa yang keluar.
Ibu Kim Jun mendekati pria itu. "Maafkan aku, jika hasil ujian Kim Jun baik, maka pertemuan kalian cukup sampai hari ini saja. Aku takut dia benar-benar mengingat dan mengenalimu."
Mata pria itu berkaca-kaca. "Terima kasih sudah mengizinkan kami bertemu, meski rupanya tidak ada jalan untuknya menerimaku kembali."