Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Antara Debu-debu Jalanan (Bagian Satu)

11 September 2020   19:54 Diperbarui: 11 September 2020   20:09 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di luar Warung ini hujan masih terlihat deras, suaranya lumayan berisik saat air hujan itu mengenai atap bangunan semi permanen ini.  

"Dari Bukit di seberang itu," jawabku pelan sambil mengambil sebatang Rokok Mild di atas Meja, meyelipkan ke bibir, membakar-nya dan menghisap asap-nya dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan-lahan.

"Mau kemana sih Bang?" tanya Melly sedikit penasaran saat melihat ke arah Celana dan Sepatu kets-ku yang sedikit tertutup lumpur basah.

"Mau ke Desa," jawabku pelan.

"Baru pertama kali ke tempat ini ya?" tanya Melly penuh selidik sambil tertawa.

"Iya," jawabku pelan.

"Soalnya Melly baru sekali melihat Abang melewati tempat ini,"

"Iya, memangnya Melly hapal siapa-siapa saja yang pernah melintas dan datang ke tempat ini?" tanyaku mulai teretarik untuk mengorek sedikit saja keterangan dari Wanita cantik berparas ayu ini.

"Hapal sih nggak, tapi ingat! Hahaha.." Melly menutup jawabannya sambil tertawa lebar, memperlihatkan barisan gigi-nya yang terlihat begitu bersih dan rapi dengan hiasan behel berwarna hijau daun untuk mempercantik tampilan gigi-nya.

"Bisa ingat gitu ya?"

"Ya iyalah, masak udah pernah  "dipake" bisa lupa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun