Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Antara Debu-debu Jalanan (Bagian Satu)

11 September 2020   19:54 Diperbarui: 11 September 2020   20:09 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kopi ada Mel?" tanyaku pada Wanita cantik yang memiliki rambut panjang sebahu dan warna rambutnya sedikit pirang ini.

"Enggak ada Bang, yang ada cuma B** dan beberapa minuman kaleng disini, kalau mau Melly ambilkan," jawab Melly sambil tersenyum menatapku.

"Minuman kaleng, apa yang ada?" tanyaku pada Wanita berparas cantik yang yang memilik bentuk tubuh tergolong plus size ini.

"Minuman kaleng x ada," kata Wanita cantik yang saat ini tengah memakai Kaos ketat berwarna hitam dan memiliki resleting pas di belahan dadanya itu.

"Oh gitu? Abang gak biasa minum B**, minuman x aja boleh Mel," kataku lagi sambil menatap ke arah wanita cantik yang memakai Rok mini sedikit kembang dan memiliki bibir tebal dan terlihat begitu sensual ini sambil tersenyum ramah.

"Melly satu ya Bang?" kata Melly lagi sambil beranjak dari tempat duduknya. 

ketika beranjak dari tempat duduknya, Wanita cantik yang penampilannya mirip artis Ibu kota ini seperti sengaja memamerkan payudaranya kepadaku. Sepertinya ukuran payudaranya sekitar 34 -36. Range paling favorit di kalangan para Pria-pria dewasa pada umumnya.

"Iya, boleh." kataku lagi meng-iyakan permintaan Melly barusan, sambil memperhatikan Rok mini warna hitam yang di kenakannya itu seperti tidak mampu untuk menutupi pinggulnya yang terlihat membusung kebelakang itu.

Setelah sosok Melly menghilang ke balik ruangan, kutatap seisi Warung yang memilik beberapa Meja dan Kursi serta satu TV besar yang tergantung di dinding bangunan semi permanen ini. Saat berkeliling ruangan ini, Mata-ku sempat melirik ke arah beberapa Wanita cantik yang kulihat hanya mengenakan Piayama dan Celana pendek di atas lutut, yang saat ini tengah bercanda satu sama lainnya.

Melly datang membawa dua minuman kaleng lalu duduk di sebelahku sambil membuka minuman kaleng yang di bawanya, sambil memberikannya kepadaku, Melly bertanya.

"Dari mana mulai kehujanan tadi Bang?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun