Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Si Belah Mencari Tuhan [Bagian Dua]

13 Agustus 2020   10:37 Diperbarui: 15 Agustus 2020   23:57 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya," jawab Oneng sambil menarik tangannya yang hendak di sentuh oleh Jabrik di atas Meja.

"Setelah berkeliling dunia dan berjumpa dengan para pemeluk agama yang  masing-masing memanggil dan menyebut nama Tuhan  berbeda antara satu dengan lainnya, akhirnya Si Belah mengambil kesimpulan sendiri, bahwa sesungguhnya Tuhan itu satu, tapi memiliki banyak nama di dunia," kata Jabrik lagi yang barusan gagal menyentuh tangan Oneng di atas Meja tapi berhasil mengambil tissue bekas Oneng yang tadi sempat dipakai untuk mengelap bibirnya.

"Iih,"

Oneng melolot ke arah Jabrik, saat melihat tissue yang tadi Ia pakai untuk mengelap bibirnya itu, saat ini telah berpindah ke tangan si Jabrik dan lebih konyolnya lagi Lelaki kurang ajar di depannya itu, tengah menciumi tissue yang ada bekas bibirnya.

"Kenapa Si Belah mempunyai pemikiran begitu?" tanya Oneng lagi sambil berusaha menenangkan dirinya sendiri seraya membatin "yang waras ngalah aja deh!" saat melihat Lelaki konyol di depannya itu mengelap bibirnya denga tissue bekas yang tadi ada bekas bibirnya.

Setelah tadi sempat menciumi tissue yang ada bekas bibir Oneng, selanjutnya Jabrik mengelap bibirnya itu dengan tissue yang tadi Ia ambil secara paksa dari tangan Oneng.  Dan selanjutnya, tissue bekas  Oneng itu dia pilin-pilin lalu dimasukannya ke dalam lubang hidungnya yang sebelah kanan, sambil kembali melanjutkan ceritanya.

"Sebab, menurut Si Belah, ternyata dari semua pemeluk agama yang Ia jumpai itu tidak ada yang mengetahui persis Tuhan mereka itu seperti apa dan ada dimana saat ini berada," kata Jabrik lagi lalu mencabut pilinan tissue dari lubang hidungnya dan kembali memberikannya kepada Oneng yang terlihat begitu jengkel melihat tingkah lakunya.

"Oh gitu," jawab Oneng saat menerima tissue bekas dari tangan Jabrik. 

"Ya Allah Ya Tuhanku, berilah hambamu ini kesabaran lebih di dalam menghadapi makhluk ciptaanmu yang satu ini, kok bisa-bisanya Warung Kopi ini dikunjungi oleh makhluk menyebalkan seperti ini," batin Oneng sambil melototkan kedua matanya ke arah Jabrik sebelum membuang tissue bekas Lelaki kurang ajar yang saat ini tengah cengar-cengir di depannya.


Selanjutnya >> Bagian Tiga

Catatan: Di buat oleh, Warkasa1919 dan Apriani Dinni. Cerita ini hanya fiksi belaka, jika ada kesamaan Foto, nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. Cerita ini juga Tayang di Secangkir Kopi Bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun