Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tergenggam Rasa

8 Agustus 2020   08:00 Diperbarui: 8 Agustus 2020   08:04 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika bulan sempurna, dikala penghuni bumi terlelap, aduanku terdengar oleh Maha Pendengar, kristal-kristal jatuh ke bumi, membuat bumi basah.

Isakan mesra terdengar oleh yang Maha Mendengar, mengusap genangan sebelum berubah menjadi kristal.

Betapa merindu, pembawa rindu mendekap bercengkrama satu irama.

Bidadari tergenggam rasa dalam birunya lautan, merekahkan kuncup bunga di tanah gersang retak terpanggang mentari.

Sebuah genggaman terasa sejuk merasuk sukma, syair-syair lembut dalam diam. Cukup engkau dan aku

ADSN1919

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun