Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Menikahlah dengan Suamiku (2)

17 Juli 2019   11:07 Diperbarui: 22 Juli 2019   23:11 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yach aku punya dua anak, yang pertama perempuan dan yang bungsu laki-laki, yang perempuan sudah bekerja dan menikah tinggal di Bekasi bersama suaminya dan si bungsu sudah bekerja masih tinggal bersamaku.

---

Siang itu, setelah naik pesawat selama 1 jam 40 menit aku sampai di Bandar Udara Sultan Syarif Kasiem II dengan selamat.

Dari kejauhan aku melihat engkau dan Putri cantikmu menunggu kedatanganku di ruang tunggu dengan tak sabar, Putri cantikmu berlari ke arahku begitu ia melihatku.

"Bundaaaaaaa," teriaknya sambil tersenyum kegirangan langsung memeluk erat dan kami berpelukan, engkau memelukku dari belakang kita bertiga berpelukan erat.

---

Dua bulan setelah kejadian itu, engkau memintaku untuk datang ke tempatmu, karena perempuan  yang aku panggil kakak tambah menurun kesehatannya dan ia sering memanggil namaku.

Engkaupun berbicara dengan bapakku lewat telepon, entah apa yang engkau bicarakan saat itu hingga membuat hati bapak luluh dan akhirnya mengizinkanku menemuimu.

Dari bandara kami tak membuang waktu dan langsung menuju rumah sakit yang hanya memakan waktu 20 menit perjalanan itu.

Terlihat tubuh lemah penuh infus, wajah pucat tersenyum ketika melihat kedatanganku, aku mencium tangannya dan ku kecup kedua pipinya, terasa panas.

Perempuan itu tak melepas pegangan tangannya dari tanganku, menggenggam erat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun