Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Menikahlah dengan Suamiku (2)

17 Juli 2019   11:07 Diperbarui: 22 Juli 2019   23:11 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku langsng masuk kamar dan menangis, terdengar dering gawai ternyata engkau menghubungi dan terdengar suara tangis Putri cantikmu memanggil namaku. Kami bertangisan di telepon.

"Ceritakanlah apa adanya pada bapakmu, alasan kakak menginginkan engkau menjadi isteriku," katamu sebelum menutup telepon.

----

Mata bapak terlihat berkaca-kaca, ketika aku menceritakan alasan perempuan berhati tulus itu meminta aku untuk mendampingi suaminya bersama dia dan Putri cantiknya.

"Apa kamu ikhlas berbagi tempat tidur dengan perempuan lain?" terdengar suara bapak bergetar.

"Ya." jawabku yakin.

"Apa kamu tidak akan menyesal menjadi istri ke-dua?" bapak bertanya lagi.

"Tidak pak, aku tidak akan menyesal, bila dia jodoh buatku dari Tuhan," aku menjawab pelan tapi pasti.

"Kamu bukan anak kecil lagi sudah bisa mengambil keputusan sendiri, bapak yakin kamu tahu semua resikonya, apakah anak-anakmu tahu akan hal ini?" bapak bertanya penuh hati-hati.

"Iya, mereka sudah besar dan menyerahkan keputusan pada bundanya."

Bapak terdiam dan masuk ke dalam kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun