Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Datang Bunda Literasi

19 Januari 2019   21:21 Diperbarui: 6 Februari 2019   14:08 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat datang Bunda Literasi
Bunda yang kami tunggu
Selamat datang Bunda Literasi
Bunda yang kami rindukan

Aku, engkau adalah kita
Bagai pena dan tinta
Bagai buku dan ilmu
Tak terpisahkan

Selamat datang Bunda Literasi
Engkau bagai cahaya dalam gelap
Berilah kami setitik cahaya
Agar kami melihat dunia luas

Lihatlah, pandangan mata polos
Bagai kertas putih suci
Mari kita gores dengan tinta emas
Masa depan kita ditangan mereka

Selamat datang Bunda Literasi
Simpanlah lentera yang kau bawa
Senyummu penyuntik semangat
Kami kenang, kita pernah bertemu

ADSN, 190119

Cat. Goresan kecil sambil menunggu peserta lomba masuk ruangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun