Kawan dulu ketika kita masih jadi merpati, kita terbang bersama menghalau rintangan dengan lembut, karena anginnya masih sepoi.
Dulu kita takut sembunyi ketika elang datang, kau lindungi aku di balik sayapmu, bersembunyi di balik rimbun pohon, sampai elang pergi, kita menahan napas supaya tak terdengar olehnya.
Dulu ketika jadi merpati, ternyata kita merpati yang lemah, kita saling menguatkan, aku merasa kuat karena kau melindungiku.
Kini ketika kau berubah jadi elang, kau memaksaku terbang bersama, kau masih melindungiku dengan cengkramanmu, angin semakin kencang menerpa, sayapku tak kuat, perlahan tapi pasti sayapku patah, aku lupa ternyata aku masih seperti dulu, merpati yang lemah.
Kini aku masih berdiri di tempat yang sama, dahan kering tempat kita bersembunyi dari sergapan elang  liar. Terbang...Terbanglah setinggi langit,  jangan menengok ke belakang jika itu membuatmu lemah.
ADSN, 261018