Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tenang

27 Mei 2018   21:59 Diperbarui: 27 Mei 2018   22:08 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam terasa tenang 

Seperti hari-hari yang lalu

Namun malam ini lebih tenang 

Seperti langit bersahabat 

Riak-riak kehidupan pasti Ada

Tersandung kerikil sering kurasakan

Merasa sakit tiada terperih sudah kebal

Saatnya berjalan di tempat seharusnya berjalan

Ijinkan aku berkata

Maafkan 

Lupakan

Pergilah

Adsn, 270518

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun