Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kutulis Puisi di Bawah Petir

14 Maret 2018   18:48 Diperbarui: 14 Maret 2018   18:50 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di langit terlihat Cahaya kilat 

Suara menggelegar terdengar jelas

Riuh bagai amukan binatang liar 

Saling beradu tak ada yang mengalah 

Aku bagai kelinci malang 

Berada ditengah amukan 

Hanya meringkuk ketakutan 

Terlihat lemah 

Sore hari di pojok sekolah 

Suara petir diatas kepala 

Memekakkan telinga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun