Mohon tunggu...
APLONIA POPO
APLONIA POPO Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UMK

Mahasiswi Universitas Muhammadyah Kupang Angkatan Tahun 2018

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu adalah Musuh

16 Juni 2019   00:10 Diperbarui: 16 Juni 2019   05:25 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tengah keramain kota dengan lampu-lampu jalan yang indah

Hiruk pikuk kendaraan yang begitu padat

Semua hampa tak berkesan

Entahlah...

Kemana angin membawa khayal

Dan membawa pulang beribu kenangan

Hiasan alam bersama angin sepoi-poi

Dengan makhluk ciptaan Tuhan bercengkrama di dalamnya

Tak lupa gubuk kecil, surga dunia masa kecilku

Terlukis wajahmu di masa laluku

Yang mencintai alam dan terik sinar matahari

Lalu, engkau bermain dengan tanah dan peluhmu membasahinya

Dari datang hingga perginya sang surya

Sayangnya...

Hidup tak seindah bunga yang mungkin jua membawa kedalam gelap

Tak banyak mengungkapkan kata

Hanya hati yang terlalu bodoh dalam berperasaan

Ingin memutar jarum jam bergerak kearah kiri

Tuk menghapus jejak-jejak kabair yang ku ciptakan untukmu

Serta polos dan luguku yang selalu ingin ku nikmati hingga kini

Yah...

Hanya kekonyolan yang mampu menghadirkan itu

Tapi sungguh...

Ibu rindu ini tak bersahabat denganku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun