Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Serpihan Kenangan

2 Juni 2020   05:49 Diperbarui: 2 Juni 2020   07:39 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pixabay.com

Selamat pagi cinta, sebuah kalimat yang selalu kau ucap saat mentari mulai menggeliat menampakkan sinarnya 

Senyum manis pun berusaha kuhadirkan untuk sapamu yang manja 

Sesaat kemudian kau bawa nampan dengan secangkir kopi dan sepotong roti 

Kau suapkan penuh kelembutan di bibir mungilku 

Namun itu dulu, ketika cinta masih menyatukan kita dan mengikatnya dalam kebersamaan 

Kemudian badai datang dan mengoyak dinding-dinding cinta 

Bangunan yang kokoh itu rapuh dan luruh seketika 

Kini hanya tersisa puing-puing dan serpihan kenangan 

Tak ada derai tawa bahagia yang membahana memecah hampa 

Tak ada sendau gurau penuh haru memacu waktu terus berlalu 

Aku hanya terpaku mengingat pilu yang merampas kalbu 

Membiarkannya berdebu lalu membatu tinggalkan jejak sembilu bagai arca mayapada

Sidoarjo, 2 Juni 2020 

Any Sukamto 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun