Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rasa yang Terendap

22 April 2020   22:24 Diperbarui: 22 April 2020   22:42 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pixabay.com

Pada dinding jurang yang tertelan bumi 

Atau luas laut menggiring ombak 

Cinta kita tak pernah ragu menamai 
Menjadi keduanya, dan menjerat kuat

Aksara tertata laksana sebuah akad 
Penuh syarat tergenggam jemari erat 
Jiwa pilu menyimpan berjuta sembilu 
Tatapan sayu penuh luka merobek kalbu 

Lisan berjanji setia hingga mati
Raga terpatri diam tanpa arti
Ingkari hati dustai nurani
Abaikan cinta suci tak terbagi

Semanis senyum selembut sapa penuh harapan 
Cerita syahdu bagai alunan terdengar merdu 
Mencari sosok lugu peneduh kalbu 
Terpancar cinta di sudut  mata yang terendap rasa 

Bumi Gedangan, 22 April 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun