Mohon tunggu...
Anindhita Fitriah Prasetyo
Anindhita Fitriah Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswi Universitas Mercubuana

NIM 43223010191 | Mata Kuliah: Teori Akuntansi | Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Program Studi S1 Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey : Menemukan Makna Manusia di Balik Angka

13 Oktober 2025   17:58 Diperbarui: 15 Oktober 2025   10:37 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Mengakomodasi Keragaman Budaya dan Nilai Lokal

Dalam konteks Indonesia yang plural, hermeneutik sangat berguna untuk menjelaskan keragaman praktik akuntansi. Nilai-nilai lokal seperti gotong royong, kejujuran, dan keberkahan sering kali tidak bisa dijelaskan dengan kerangka akuntansi barat yang rasionalistik. Hermeneutik membantu menafsirkan fenomena ini sebagai bagian dari "dunia hidup" masyarakat.

Contohnya, laporan keuangan koperasi desa yang menekankan keseimbangan dan keadilan bukanlah penyimpangan dari standar, tetapi refleksi dari nilai-nilai gotong royong. Akuntansi lembaga zakat atau pesantren yang menekankan keseimbangan spiritual adalah bentuk ekspresi moral, bukan kekeliruan prosedural.

Dengan cara ini, pendekatan hermeneutik mendamaikan standar global dengan nilai lokal, menciptakan dialog antara tradisi dan modernitas sebagaimana dijelaskan Gadamer dalam konsep fusion of horizons.

Hermeneutik membantu para akuntan, akademisi, dan peneliti Indonesia memahami bahwa akuntansi tidak hanya tunduk pada aturan formal, tetapi juga pada makna dan nilai yang hidup di masyarakat.

5. Menginspirasi Perubahan Paradigma dalam Pendidikan dan Penelitian Akuntansi

Hermeneutik juga membawa dampak penting bagi dunia pendidikan dan penelitian akuntansi. Dalam pendidikan, pendekatan ini menanamkan kesadaran bahwa akuntansi bukan hanya keterampilan teknis, tetapi juga disiplin moral dan sosial. Mahasiswa diajak untuk berpikir reflektif, kritis, dan empatik menyadari bahwa di balik angka selalu ada manusia dan nilai.

Dalam penelitian, hermeneutik membuka ruang bagi metode kualitatif dan interpretatif yang menafsirkan makna di balik fenomena akuntansi. Peneliti tidak lagi sekadar mencari korelasi antar variabel, tetapi menggali pemahaman mendalam tentang bagaimana akuntan, manajer, atau masyarakat menafsirkan angka-angka tersebut.

Pendekatan ini menggeser paradigma riset akuntansi dari positivistik menuju humanistik, di mana pemahaman lebih penting daripada sekadar pembuktian statistik. Dengan demikian, hermeneutik menjadi jembatan antara teori dan praktik, antara pengetahuan dan kebijaksanaan.

6. Menegaskan Akuntansi sebagai Bahasa Moral dan Sosial

Hermeneutik Dilthey memandang akuntansi sebagai bentuk komunikasi moral antara manusia. Setiap laporan keuangan adalah "teks" yang berbicara kepada publik tentang tanggung jawab, kejujuran, dan legitimasi. Dalam pandangan ini, tugas akuntan mirip dengan seorang penafsir teks sastra: membaca, memahami, dan menyampaikan makna secara jujur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun