Mohon tunggu...
Anwar Madjid
Anwar Madjid Mohon Tunggu... Seniman - Setelan Kolor

Ngopi dan Sharing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Pemimpi Terus Dibully

30 Juni 2022   15:10 Diperbarui: 30 Juni 2022   15:23 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup seperti melintas disuatu jalan
Ada banyak belokan dan juga rintangan
Potensi diri anugerah Tuhan sang Penguasa alam
Tidak bisa disama ratakan tanpa mengerti perasaan

Karena setiap orang punya lintasan masing-masing
Tidak berhak kita menghakimi tanpa tau akan sebuah arti
Karena sang pemimpi akan selalu terus dibully
Tanpa mereka tau akan makna perjuangan yang sejati

Jangan takut untuk bermimpi
Itu kata mereka yang mengerti
Faktanya masih banyak yang ikut dalam opini
Semuanya menyisakan teori-teori tak membawa arti

Kenapa kita harus merasa risih dengan perbedaan sikap?
Kenapa kita merasa tersakiti oleh perbedaan mimpi?
Tidakkah kita lahir dalam bingkai yang sama?
Sebagai hamba Tuhan yang paling sempurna

Selalu ada diksi untuk menjegal mimpi
Selalu ada alasan tuk hentikan mimpi
Mengikuti kata orang tidak akan ada habisnya
Selalu saja menuntut lebih dan lebih lagi
Lupa tuk mensyukuri nikmat hidup yang sejati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun