Mohon tunggu...
Purbo Iriantono
Purbo Iriantono Mohon Tunggu... Freelancer - Jalani inspirasi yang berjalan

"Semangat selalu mencari yang paling ideal dan paling mengakar" merupakan hal yang paling krusial dalam jiwa seorang yang selalu merasa kehausan kasih...

Selanjutnya

Tutup

Humor

Obat Mujarab Segala Penyakit Demokrasi: Judi/Dadu!

14 Oktober 2019   17:02 Diperbarui: 16 Oktober 2019   13:50 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

belum sepenting saat  ini, dan anak yang representasi kemurahan alam masih sangat diagungkan.

Perilaku korupsi pun harus kita pahami secara lebih terang dalam pencerahan budi yang utuh!

Bila laku korupsi itu dilakukan oleh orang yang dalam kesehariannya benar-benar mengamalkan

kebajikan "kebebasan untuk", dan perilaku itu terpaksa (tak terelakkan)  ditindakkannya demi 

menyelamatkan hidup banyak karyawannya dan misalnya ia terpaksa menyuap agar dapat proyek

untuk menyelamatkan semua usahanya. Apakah tindakannya itu samasekali buruk? (saya tidak menyatakan

hal itu baik).

Tapi jangan terlalu serius, tulisan ini hanya ingin menggelitik kekritisan dan keteguhan anda

untuk tidak mudah dimabukkan oleh isu yang sangat seksi.

Eat, sex and gambling (or throwing dice?)!

Pernah baca atau tahu tentang kisah permainan judi para Pandawa dengan pihak Kurawa yang mempertaruhkan segala yang dimilikinya (hingga istri prabu Yudistira pun ikut dipertaruhkan) ? Kata 'judi' mungkin berkonotasi  buruk dalam pandangan semua agama ibrani (dari agama asli orang Yahudi, Kristen dan Islam melarang praktek perjudian) Tapi dalam kosmologi hindu india, sebagaimana dalam mitos Yunani kuno, hasil putaran dadu merupakan "jawaban final"  semua persoalan atau perkara puncak umat manusia yang  bersumber dari kuasa dewa ( jagad transendental).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun