Lewotobi belum diam,
bahkan hingga sore hari
ia masih menurunkan isinya.
Yang jatuh bukanlah harapan,
melainkan pasir dan kerikil.
Karena harapan itu
sudah ada di genggaman kami ---
di pikiran yang tak menyerah,
di hati yang memilih bertahan.
Kami tidak lari.
Kami berdiri menatap langit yang berubah warna ---
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!