Di sana kami tertawa pada dengkuran,
menertawakan kentut dan kisah seram,
sekadar menghibur hati yang pilu.
Tidur kembali setelah bumi bergetar?
Iya.
Kami harus mengumpulkan kewarasan,
menyusun kembali mental yang utuh,
agar besok ---
kami masih sanggup mendengarkan keluh kesah
dan tangis para korban letusan.
---
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!