Mohon tunggu...
Antonius Ruron
Antonius Ruron Mohon Tunggu... Guru Penjas Sekolahan

You'll never write alone

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Larantuka - Labuan Bajo PP (1.334 KM). Part III

23 Januari 2025   21:59 Diperbarui: 23 Januari 2025   21:59 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
STKIP Citra Bakti Ngada (Dok. Pribadi Antonius Ruron)

Part 3#. Tikungan Bajawa - Aimere yang Fenomenal

Hari ke tiga petualangan kami menggunakan sepeda motor Yamaha FreeGo dari Larantuka menuju Labuan Bajo memberikan pengalaman dan memori yang sangat berkesan. Berangkat dari Larantuka Senin, 19 Juni 2023 dan menghabiskan dua malam di perjalanan.

STKIP Citra Bakti Ngada (Dok. Pribadi Antonius Ruron)
STKIP Citra Bakti Ngada (Dok. Pribadi Antonius Ruron)

STKIP Citra Bakti Ngada (Dok. Pribadi Antonius Ruron)
STKIP Citra Bakti Ngada (Dok. Pribadi Antonius Ruron)

Rabu 21 Juni 2023 cuaca yang sejuk nan bersahabat menyambut pagi kami di Malanuza -- Mataloko Bajawa. Sekira jam 05.00 pagi, walaupun dengan hawa dingin kami memutuskan untuk jalan pagi. Menjaga fisik dan stamina memang sangat penting untuk konsentrasi berkendara. Kurang lebih 40 menit kami berlari mengelilingi lapangan sepak bola STKIP Citra Bakti Ngada. Kampus yang keren nan hijau seperti berada di tengah hamparan hutan.

Bersama Pak Obeth Kleden (Dok. Pribadi Antonius Ruron)
Bersama Pak Obeth Kleden (Dok. Pribadi Antonius Ruron)

Ketika kami kembali ke rumah Pak Obeth, ternyata beliau tengah sibuk mengurus ternaknya. Belasan ekor babi dan bebek ada di kebun belakang rumahnya. Kombinasi profesi yang unik antara dosen Pendidikan Olahraga dan peternak. Kadang -- kadang juga sebagai pendoa pengusir setan. Saya bertanya tanya tentang bagaimana membagi waktu, beliau kemudian memberikan motivasi dan wejangan yang mirip para seperti kakek saya menasehati kami cucu-cucunnya. Bijak dan menginspirasi.

Rumah ret-ret Mataloko (Dok. Pribadi Antonius Ruron)
Rumah ret-ret Mataloko (Dok. Pribadi Antonius Ruron)

Pukul 09.00 kami berpamitan untuk melanjutkan perjalanan, mampir di SPBU terdekat, mengisi bensin sebanyak Rp. 30.000. Tak lupa berhenti sekedar foto di rumah ret-ret Mataloko yang memiliki taman yang luas dan keren.

Tikungan Bajawa - (Sumber google maps)
Tikungan Bajawa - (Sumber google maps)

Setelah belok kiri dari cabang menuju kota Bajawa, kita memasuki jalan turunan menuju Aimere. Ini trek terberat sejauh ini. Tikungan tajam sepanjang 20an kilometer membawa kita seperti berputar -- putar di tempat. Jalannya ibarat usus yang terbelit. Belum selesai belok kiri sudah harus belok kanan bahkan ada tikungan yang seperti jalan putar balik. Kalau penasaran bisa langsung cek di google maps. Kalau yang mabuk naik bis, jalan ini mungkin mimpi buruk. Yang suka motoran harus coba trek ini.

Setelah beberapa kilometer merasakan angin pantai di wilayah Aimere, kembali jalan tanjakan ke arah gunung. Hutan yang hijau dan beberapa tempat terdapat kabut tebal di jalanan. Motor dipacu dengan kecepatan sedang sambil menikmati tikungan, pemandangan. Jalanan sejuk dan udaranya terasa segar.

Cuaca begitu terik ketika tiba di Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur. Mampir di SPBU dan mengisi bensin sebanyak Rp. 25.000,- . Lalu beristirahat sebentar menikmati minum dingin dan menikmati jajanan pasar.  Saat itu belum jam makan siang. Kami pun lanjutkan perjalanan selama dua jam sampai di daerah Mano, 20 menit sebelum Kota Ruteng di bawah kaki gunung Ranaka. Kami makan siang di tempat itu sekitar jam 1 siang.

Bersama Om Rio Nangku dan Ibu (Dok. Pribadi Antonius Ruron)
Bersama Om Rio Nangku dan Ibu (Dok. Pribadi Antonius Ruron)

Setelah selesai makan, dengan kecepatan pelan kami lanjutkan perjalann ke Kota Ruteng. Isi bensin lagi di Ruteng, Rp. 15.000,- tidak banyak memang, namun bensin harus kembali dipenuhkan ketika ketemu SPBU, jangan ditunda. Kami berhenti dan bertemu teman semasa kuliah di depan Unika Ruteng.

Dok. Pribadi Antonius Ruron
Dok. Pribadi Antonius Ruron

Pukul 15.00 sore, perjalanan kami lanjutkan menuju Labuan Bajo. Perkiraan sekitar jam 6 sore nanti sudah tiba di Labuan Bajo. Sudah agak lelah setelah 6 jam berkendara tetapi pemandangan sepanjang jalan Ruteng -- Labuan Bajo pun tak kalah kerennya. Hamparan sawah yang luas di Lembor contohnya. Trek ini lebih banyak lurusnya, hanya saja di titik tertentu aspalnya tidak rata dan ada lubang-lubangnya.

Jika dibandingkan mulusnya aspal jalur provonsi sepanjang pulau Flores ini, jalur Ruteng -- Labuan Bajo yang lebih banyak lubangnya. Tidak berbahaya sekali namun harus tetap waspada. Hari mulai gelap, kami tidak lagi berhenti untuk beristirahat kali ini.

Labuan Bajo - Dok. Pribadi Antonius Ruron 
Labuan Bajo - Dok. Pribadi Antonius Ruron 

Sebelum memasuki wilayah Labuan Bajo kita harus melewati hutan, menanjak dan menuruni gunung. Treknya lumayan menantang juga. Berkelok-kelok walaupun tidak serumit turunan Bajawa -- Aimere. Banyak truk besar yang melintas di rute Ruteng -- Labuan Bajo. Beberapa kali harus menunggu moment yang tepat untuk mendahului truk besar ini.

Kami tiba di Labuan Bajo sesuai perkiraan, sekitar jam 6 sore. Putar di dalam kotanya sebentar dan kembali ke rumah Kak Ani Budjen, tempat kami menginap selama di Labuan Bajo. Lanjut lagi cerita setelah urusan perkuliahan Sister BKD dan SKP selesai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun