Bukan karena ia tidak tahu. Tetapi selama ini, ia mungkin telah mengabaikan emosinya. Dengan kata lain, tidak peka. Akibatnya, ketika ditanya perasaannya, ia hanya menjawab, "Baik aja".
Nah, apakah dampaknya ketiak orang tidak tahu apa yang dia rasakan? Maka, ia pun jadi sulit mengelolanya. Bayangkan saja seperti seorang koki masakan. Karena ia begitu peka dengan rasa makanan, maka dengan mudahnya ia tahu mana rasa yang kurang serta apa yang eprlu ditambahkan.
Tahu kosa kata emosi akan membantu kita mengelola emosi lebih baik. Tahu apa yang perlu kita tambahi atau kurangi! Disisi lain, pengetahuan soal apa yang kita alami, juga jadi dasar buat menyadari emosinya orang lain!
2.Gampang stress.
Orang yang rendah EQ-nya gampang stress. Khususnya kalau sesuatu nggak sesuai dengan harapan dan standardnya dia. Problemnya, dia ingin segala sesuatu harus berjalan sesuai dengan skenarionya dia.
Makanya, terkadang orang ini menjadi sangat pemaksa. Dan paling parah adalah tatkala sesuatu tidak sesuai harapannya dan diluar kendalinya, ia menjadi gampang stress. Boleh dibilang, ia gampang dan mudah menjadi korban situasi dan dengan mudah suasana hatinya dikendalikan oleh lingkungannya!
3.Gampang blow up, alias seringkali tak terkendali.
Umumnya kita seringkali mengatakan orang ini gampang blow up! Alias, sumbunya pendek! Khususnya, ketika merasa nggak beres, egonya jadi gampang teriritasi, lalu terpicu dan marahnya bisa sangat tak terkontrol. Ia pun mudah mengumpat, melampiaskan pada benda disekitarnya, menyerang, hingga memukul secara fisik.
Sekali lagi, ia ibaratnya sumbu pendek yang gampang menyala. Sedikit saja yang memicunya, maka dengan mudah ia bisa meledak. Akibatnya, orang-orangpun berusaha menghindari dia!
4.Blame Game.
Permainan menyalahkan. Dengan kata lain, dia suka menyalahkan lingkungan atas perasaan buruk yang dialaminya.Saat suasana hatinya yang nggak enak, maka lingkunganlah yang suka ia salahkan.