Mohon tunggu...
Andi Fitriyanto
Andi Fitriyanto Mohon Tunggu... Penulis

Pengarang Satire Kontemporer

Selanjutnya

Tutup

Book

Ulasan Buku Homo Deus karya Yuval Noah Harari

12 Agustus 2025   12:11 Diperbarui: 12 Agustus 2025   12:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Andi Fitriyanto

Harari memetakan transisi ideologi dari teisme ke modernisme, ke humanisme, dan kini menuju "post-humanisme". Dalam humanisme, manusia adalah pusat nilai dan makna. Tetapi jika AI dan algoritma menjadi lebih kompeten, apakah manusia masih relevan?

"As algorithms push humans out of the job market, wealth might become concentrated in the hands of a tiny elite that owns the powerful algorithms."

Ini adalah kritik terhadap ketimpangan yang bisa lahir dari kemajuan teknologi. Masyarakat masa depan bisa sangat tidak setara, bukan berdasarkan tenaga kerja, tapi berdasarkan akses terhadap teknologi canggih.

  1. Ilusi Kehendak Bebas

Harari menantang keyakinan mendalam kita tentang kehendak bebas, menyatakan bahwa kita tidak lebih dari sistem biologis yang mengikuti algoritma evolusioner dan neurologis. Dengan itu, Harari mempertanyakan inti dari banyak nilai liberal.

"Free will exists only in the imaginary stories we humans have invented."

Ini menyentil secara filosofis dan politis. Jika tidak ada kehendak bebas, maka banyak hal -- seperti sistem hukum, etika personal, bahkan demokrasi -- menjadi perlu ditinjau ulang secara radikal.

Beberapa sisi kekuatan buku ini adalah provokatif dan mencerdaskan. Harari menggabungkan sejarah, filsafat, dan futurisme secara brilian. Kemudian bahasa yang populer tetapi tajam memudahkan pembaca awam mengikuti ide-ide besar. Selain itu, kritik mendalam terhadap mitos modern dalam buku ini juga menggugat kenyamanan berpikir konvensional, dari agama hingga kapitalisme.

Terkait relevansi dan dampaknya di tengah kebangkitan AI, krisis iklim, dan ketidakpastian geopolitik, Homo Deus menjadi refleksi penting tentang siapa kita dan apa yang akan terjadi. Buku ini bukan hanya sekadar ramalan masa depan, melainkan undangan untuk merenung tentang arah moral dan eksistensial umat manusia. Homo Deus adalah karya penting yang menggugah pemikiran, membongkar mitos-mitos modern, dan memaksa pembaca mempertanyakan posisi manusia di tengah pusaran teknologi dan informasi. Ini adalah bacaan wajib bagi mereka yang tertarik pada sejarah besar umat manusia -- masa lalu dan masa depan -- dengan pendekatan lintas disiplin yang mendalam namun mengalir.

Buku ini tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga mengguncang keyakinan. Tidak semua orang akan setuju dengan Harari, tetapi hampir semua orang akan terdorong untuk berpikir lebih dalam setelah membacanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun