Mohon tunggu...
Annisa Nurul Insani
Annisa Nurul Insani Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hobi make up

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dinamika Kurikulum Indonesia: Perkembangan, Problematika, dan Refleksi Implementasi Kurikulum 2013

17 Mei 2025   09:41 Diperbarui: 17 Mei 2025   09:40 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2.Masalah Kesesuaian Setting Sekolah

Indonesia memiliki banyak kekurangan dalam hal guru, sarana dan prasarana, serta kualitas proses belajar siswa. Selain itu, pada mata kuliah 2013, guru tidak diharuskan untuk menyusun Silabus, sedangkan pada mata kuliah sebelumnya, KTSP, mengharuskan guru untuk merancang silabus sendiri setelah mengidentifikasi kebutuhan siswa.Pendekatan seragam (“one-size-fits-all”) tidak sesuai dengan keberagaman kondisi sekolah di Indonesia yang memiliki keterbatasan guru, sarana, dan prasarana.

3.Masalah mata pelajaran

Kelalaian dalam pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar juga harus dikritisi. Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang penting dan tidak boleh dikecualikan karena pendidikan adalah cara mempersiapkan siswa untuk bersaing dalam skala global.

Sebagian guru sedikit merasa kesulitan dari bertambahnya jam pelajaran dari sebelumnya dan ditiadakannya mata pelajaran teknologi informasi dan komputer (TIK) di SLTP dan SLTA.

4.Masalah guru

Kemendiknas menyiapkan atau membekali guru dengan 52 jam pelatihan dan pendampingan selama bulan-bulan pertama tahun ajaran 2013/2014. Pengarahan kursus tahun 2013 selama 52 jam sudah cukup. Periode pelatihan untuk pelatihan guru dianggap singkat. Pemerintah harus menyiapkan guru terlebih dahulu karena kurikulum 2013 sangat sulit diterapkan. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa pemerintah terburu-buru menerapkan kurikulum baru dan belum memperhatikan persiapan guru.

5.Masalah penafsiran saintifik dalam Kurikulum 2013

Ada lima langkah utama dalam pembelajaran saintifik ini, yaitu:

mObservasi, Penyelidikan, Pengumpulan Informasi, Asosiasi, dan komunikasi. Mengenai langkah terakhir yaitu komunikasi telah menimbulkan interpretasi yang berbeda meskipun tingkat pendidikannya berbeda. Sebagian orang mengartikan komunikasi sebagai menyampaikan atau mengomunikasikan pengetahuannya, baik secara lisan maupun tulisan, kepada orang lain atau teman sekelas setelah proses pembelajaran. Namun, sebagian lainnya mengartikan komunikasi sebagai pembelajaran menggunakan internet untuk menemukan bahan belajar dan memperdalam pengetahuan mereka.

Beberapa Contoh Hasil Belajar Siswa dengan Mengimplementasikan Kurikulum 2013:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun