1. Void itu bukan benda fisik yang "hidup"
- Void bukan bintang, planet, atau benda padat, tapi ruang dengan sangat sedikit materi.
- Karena itu, istilah "mati" atau "hancur" kurang tepat secara harfiah.
2. Void bisa berubah ukurannya
- Seiring alam semesta mengembang (cosmic expansion), void juga membesar. Sehingga tentu ruang di dalamnya semakin hampa.
- Materi di sekitarnya terus tertarik ke filamen galaksi, void semakin "kosong" dan luas.
3. Void bisa terganggu oleh gravitasi galaksi sekitarnya
- Dalam skala sangat besar, dua void yang berdekatan bisa bergabung menjadi void lebih besar.
- Atau, jika materi mengalir secara tidak merata, bentuk void bisa berubah. Sehingga tidak lagi berbentuk awal, tapi tetap menjadi area yang jarang materi.
Kesimpulan:
- Void tidak "mati" atau "hancur", tapi berevolusi seiring alam semesta: membesar, menyatu, atau berubah bentuk.
- Ia stabil dalam arti bahwa ia tetap menjadi bagian dari struktur besar alam semesta, memberi ruang bagi galaksi untuk "bernafas" dan terbentuk.
Fungsi Void Kosmik
1. Memberi ruang bagi galaksi dan materi
Void membuat galaksi dan materi di sekitarnya punya "ruang untuk tumbuh". Tanpa void, materi akan terlalu padat, sehingga pembentukan galaksi, bintang, dan planet bisa terganggu.
2. Menjaga keseimbangan struktur semesta (cosmic web)
- Alam semesta membentuk jaring kosmik (cosmic web): Filamen galaksi + void di sela-selanya.
- Void menyeimbangkan gravitasi : Menjaga distribusi materi tetap stabil.
- Bayangkan seperti "ruang kosong" di antara gedung tinggi di kota, agar kota itu tidak terlalu padat dan tetap terstruktur.
3. Medium untuk penelitian ilmiah
Karena jarang materi, void adalah laboratorium alam bagi astronom:
- Bisa mempelajari radiasi kosmik, materi gelap, dan evolusi galaksi.
- Void membantu memprediksi bagaimana alam semesta mengembang.
Apakah Pernah Ada Manusia yang Ke Sana?
Belum, dan kemungkinan besar tidak akan pernah. Mengingat dengan jarak void terdekat dari Bumi masih ratusan juta tahun cahaya, jauh di luar jangkauan misi antariksa manusia. Bahkan dengan teknologi tercepat saat ini, butuh waktu yang lebih lama daripada usia manusia untuk sampai.
Bagaimana Rasanya Berada Di Sana?
Bayangkan saja tidak ada bintang di sekitar, galaksi terdekat miliaran tahun cahaya jauhnya. Dengan demikian, keadaan di sana hampa total. Di sana kita juga tidak akan terdengar apa-apa, tidak ada gema. Sunyi mutlak. Hanya cahaya lemah dari galaksi jauh atau radiasi kosmik, jadi rasanya sepi, luas, dan sunyi tak terbayangkan, seperti ruang tanpa awal dan akhir.