Mahasiswa, sebagai kelompok populasi yang menghadapi tekanan akademik tinggi,
sering kali mengalami stres yang berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Stres ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk beban tugas, tekanan untuk berprestasi, serta tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan akademik (Apriliyani et al., 2019). Berdasarkan literatur, stres pada mahasiswa bukan hanya mengurangi produktivitas akademik tetapi juga memicu berbagai masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Mindfulness hadir sebagai intervensi psikologis yang membantu mahasiswa mengelola stres dengan lebih baik.
Penelitian yang ditinjau menunjukkan bahwa latihan mindfulness, seperti meditasi
pernapasan dan body scan, membantu mahasiswa dalam meningkatkan kesadaran terhadap perasaan dan pikiran mereka, tanpa merasa terbebani oleh tekanan (Fourianalistyawati & Listiyandini, 2017).Â
2. Efektivitas Mindfulness dalam Mengurangi Stres Akademik
Penelitian oleh Bamber dan Schneider (2016) mengungkapkan bahwa mahasiswa yang
berlatih mindfulness selama beberapa minggu menunjukkan penurunan yang signifikan dalam tingkat stres akademik dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menjalani intervensi mindfulness. Dalam studi ini, mahasiswa melaporkan peningkatan kemampuan dalam mengelola beban tugas dan tenggat waktu, serta merasa lebih tenang dan fokus dalam menghadapi tekanan akademik.Selain itu, penelitian oleh Shapiro et al. (2008) juga menunjukkan hasil serupa, di mana mahasiswa yang mengikuti program pelatihan mindfulness selama delapan minggu mengalami penurunan gejala stres, kecemasan, dan kelelahan. Penelitian ini menunjukkan bahwa mindfulness memiliki efek jangka pendek yang signifikan dalam mengurangi gejala stres akademik, serta memperbaiki kualitas hidup mahasiswa.
3. Mindfulness dan Kesejahteraan Psikologis Mahasiswa
Selain berdampak langsung pada pengurangan stres, mindfulness juga meningkatkan
kesejahteraan psikologis secara keseluruhan. Studi yang ditinjau menemukan bahwa mahasiswa yang berlatih mindfulness memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak berlatih mindfulness. Hal ini disebabkan oleh kemampuan mindfulness untuk membantu mahasiswa melepaskan diri dari pola pikir negatif yang seringkali memperburuk stres.
Literatur juga menunjukkan bahwa mahasiswa yang rutin mempraktikkan mindfulness