Mohon tunggu...
ANNISA RIDHA N
ANNISA RIDHA N Mohon Tunggu... Mahasiswa - ~

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Kenali Perilaku Agresi dan Kekerasan

9 November 2022   20:27 Diperbarui: 9 November 2022   20:32 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Perilaku agresi memiliki 2 jenis, yaitu:

Agresif permusuhan: Agresif permusuhan seolah-olah dilakukan dengan maksud menyakiti orang lain yang ditujukan sebagai ekspresi kemarahan serta ditandai dengan emosi yang tinggi. Pada perilaku agresif permusuhan ini memiliki tujuan untuk melakukan kekerasan pada sasaran atau korban.

Agesif Instrumental: Agresif instrumental ini biasanya tidak disertai dengan emosi. Karena perilaku agresif ini merupakan suatu sarana yang bertujuan untuk mencapai tujuan lain dari penderitaan sasarannya atau korbannya. Agresif instrumental ini meliputi perkelahian untuk pembelaan diri, penyerangan pada orang lain ketika terjadi perampokan, perkelahian untuk membuktikan kekuasaan atau dominasi seseorang. 

Perilaku agresif bisa berupa verbal dan fisik, aktif dan pasif, langsung dan tidak langsung. Perbedaan antara verbal dan fisik adalah antara menyakiti secara fisik dan menyerang dengan kata-kata; aktif atau pasif membedakan antara tindakan yang terlihat dengan kegagalan dalam bertindak; perilaku agresif langsung berarti melakukan kontak langsung dengan korban yang diserang, sedangkan perilaku agresif tidak langsung dilakukan tanpa adanya kontak langsung dengan korban(Ii & Agresif, n.d.).

Teori agresi:

Teori insting. 

Teori insting ini merupakan yang paling klasik dikarenakan mendefinisikan tentang perilaku agresif manusia yang memiliki insting bawaan secara genetis guna berperilaku agresif. Signundy Freud merupakan seorang tokoh psikoanalisis yang berasal dari Austria mengatakan bahwa perilaku agresif adalah gambaran ekspresi yang sangat kuat dari insting untuk mati. Dengan melakukan tindakan agresif kepada oranain maka secara mekanis individu telah berhasil mengeluh energi destruktif dalam rangka menstabilkan keseimbangan mengaku antara insting mencintai. 

Teori Frustasi-Agresif. 

Teori frustasi-agresif atau teori hipotesis frustasi-agresif mendefinisikan bahwa agresif adalah hasil dari dorongan untuk mengakhiri keadaan frustasi seseorang. Frustasi adalah situasi dimana sesorang mengalami kendala dan pada akhirnya terjadi ketidaksesuaian dalam mencapai tujuannya. Pengalaman frustasi menyebabkan timbulnya keinginan untuk bertindak agresif yang mengarah pada sumber eskrernal yang menjadi sebab munculnya frustasi. Hal inilah yang akhirnya memicu timbulnya perilaku agresif secara nyata. 

Teori Belajar Sosial. 

Teori belajar sosial menjelaskan mengenai perilaku agresif yang dapat dipelajari. Albert Bandura mengatakan bahwa perilaku agresif adalah proses belajar sosial. Dalam hal ini belajar sosial adalah orses belajar dengan melalui mekanisme belajar pengamatan dalam dunia sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun