Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pandemi Mengungkap Resiliensi Generasi Y dan Z

17 Oktober 2020   16:45 Diperbarui: 18 Oktober 2020   16:21 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi di kantor (Photo created by tirachardz - www.freepik.com

Masalah keuangan tampaknya menjadi pemicu stres akut bagi Gen Y. Banyak di antara mereka memulai karir setelah Resesi Hebat tahun 2008. Sekarang, mereka menghadapi penurunan lagi. 

Di negara-negara yang disurvei dua kali, 54% Gen Y dalam survei pertama, percaya situasi keuangan mereka akan memburuk atau stagnan di tahun 2021. Selama pandemi, pesimisme mereka meningkat.

Ilustrasi Bisnis. (Photo created by jcomp - www.freepik.com)
Ilustrasi Bisnis. (Photo created by jcomp - www.freepik.com)

Soal kecemasan, Julius sebagai Gen Y sekaligus pengusaha, mengatakan tantangan di masa pandemi membuatnya lebih waspada, namun dia berusaha menyikapi dengan positif agar tidak berkembang menjadi kecemasan.

Sebagai anak bungsu dan anak lelaki tunggal dalam keluarga, kesejahteraan keluarga baginya adalah prioritas utama. Dia sangat hati-hati merencanakan keuangan jangka panjang, dan berusaha menghindari potensi risiko yang akan memengaruhi kesejahteraan keluarganya.

Sekedar contoh: saat ini Julius sedang berencana membangun rumah tangga. Sempat terpikir mengambil KPR untuk membeli rumah. Namun, setelah mempertimbangkan biaya bunga dan sifat KPR yang merupakan komitmen jangka panjang, ia mengurungkan niatnya.

"Jangka waktu KPR yang ditawarkan, 5 tahun. Dengan kondisi saat ini, seharusnya aku mampu membayar bunga dan angsuran bulanan. Namun, jangankan 5 tahun ke depan, kondisi sampai akhir tahun 2021 saja, sangat sulit diprediksi. Aku tidak mau, di tengah jalan aku tidak sanggup membayar bunga maupun cicilan." Julius menjelaskan pertimbangannya.

"Toh, apartemen ibuku masih lebih dari layak untuk kami tinggali. Lebih baik aku fokus mengelola bisnis agar mampu bertahan hingga pandemi berlalu. Aku juga ingin meletakkan fondasi agar setelah pandemi, kami siap memasuki era baru yang lebih baik untuk semua pemangku kepentingan." Pungkasnya.

Keputusan Berdasarkan Tujuan

Survei Deloitte mengungkapkan, Gen Y dan Gen Z menganggap tujuan sosial sebagai panggilan pribadi, dan krisis COVID-19 memperkuat komitmen ini. Hampir 75% responden mengatakan pandemi telah membuat mereka lebih berempati pada orang lain.

Sekitar 70% responden mengatakan telah mengambil tindakan untuk memberi dampak positif pada komunitas mereka. Hampir 75% mengatakan akan melakukannya setelah PSBB dicabut.

Gen Y dan Gen Z juga menerapkan keputusan yang didorong oleh tujuan saat melakukan pembelian. Dalam survei kedua, sekitar tiga dari empat responden mengatakan akan melakukan upaya ekstra untuk mendukung bisnis kecil lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun