Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tuduhan Campur Tangan China dalam Pemilu Mengguncang Kanada

24 Februari 2023   17:37 Diperbarui: 24 Februari 2023   17:40 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden China Xi Jinping (kanan) bersalaman sama Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Beijing. | Sumber: Adrian Wyld/The Canadian Press

Dimulai dengan penangkapan warga Kanada oleh China, kritik Kanada terhadap catatan HAM China dan sengketa perdagangan yang menjadi duri dalam hubungan kedua negara.

Pada tanggal 30 Maret 2019, China melarang tanaman kanola Kanada dengan alasan produk tersebut mengandung hama. Kanada adalah pengekspor kanola terbesar di dunia. China adalah pembeli kanola terbesar dari Kanada. Industri kanola mempekerjakan lebih dari 250.000 orang, termasuk 43.000 petani. Kanada memprotes keras larangan kanola China.

Hubungan antara China dan Kanada menjadi tegang sejak penahanan eksekutif Huawei Technologies China, Meng Wanzhou pada tahun 2018 dan penangkapan dua warga Kanada berikutnya oleh Beijing atas tuduhan mata-mata. Ketiganya kemudian dibebaskan tetapi hubungannya tetap buruk.

Selain campur tangan China dalam pemilu Kanada, ada dua insiden yang meningkatkan ketegangan antara Kanada dengan China.

Yang pertama adalah balon mata-mata China, yang ditembak jatuh oleh militer AS di wilayah udara Kanada.

Yang kedua adalah militer Kanada menemukan bukti upaya pengawasan China di Arctic atau Kutub Utara.


Militer Kanada menemukan pelampung pemantau China di Kutub Utara.

"[Militer Kanada] sepenuhnya menyadari upaya baru-baru ini oleh China untuk melakukan operasi pengawasan di wilayah udara dan pendekatan maritim Kanada," ungkap Danier Le Bouthillie , juru bicara Departemen Pertahanan Nasional Kanada, dalam sebuah pernyataan pers baru-baru ini.

Le Bouthillier mengatakan bahwa China melakukan ini dengan menggunakan "teknologi tujuan ganda", yang berarti perangkat yang melakukan pengawasan baik untuk tujuan penelitian maupun militer.

Menurut BBC, China telah lama menunjukkan ketertarikannya pada Kutub Utara. Ia telah mengirim tokoh tingkat tinggi ke wilayah tersebut sebanyak 33 kali dalam dua dekade terakhir serta berpartisipasi di sebagian besar institusi Arktik utama. Ia juga memperluas armada pemecah esnya dan mengirim kapal angkatan laut ke utara, seringkali untuk ekspedisi penelitian.

Banyak ahli mengatakan bahwa kepentingan penelitian China di wilayah tersebut juga berlipat ganda sebagai upaya untuk mengawasi aset militer di Kutub Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun