Menanggapi dua pernyataan tersebut, Zabihullah Mujahid, juru bicara pemerintah Taliban di Afghanistan, pada tanggal 4 Januari mengatakan bahwa "Emirat Islam Afghanistan menginginkan hubungan baik dengan semua negara tetangganya, termasuk Pakistan," menggunakan nama yang diberikan Taliban kepada negara tersebut.
"Emirat Islam berusaha sebaik mungkin agar wilayah Afghanistan tidak digunakan untuk melawan Pakistan atau negara lain mana pun. Kami berkomitmen terhadap tujuan ini, tetapi pihak Pakistan juga bertanggung jawab untuk mencoba mengendalikan situasi, menahan diri dari memberikan pernyataan tidak berdasar serta pernyataan provokatif, karena pernyataan dan ketidakpercayaan seperti itu bukan untuk kepentingan kedua belah pihak," lapor Al Jazeera mengutip perkataan juru bicara Afghanistan.
Menurut surat kabar Dawn, Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah mengatakan dalam sebuah wawancara TV bahwa Pakistan mungkin menargetkan militan TTP di Afghanistan jika Kabul tidak mengambil tindakan terhadap mereka.
Baru-baru ini, surat kabar Afghanistan Hasht-e-Subh Daily melaporkan bahwa Pakistan melancarkan serangan udara ke kubu TTP di provinsi Nangarhar, dan membom sasaran di lingkungan Salala di sekitar distrik Gushta.
Namun menurut surat kabar The Siasat Daily, Kantor Luar Negeri (FO) Pakistan menolak laporan yang mengklaim bahwa Pakistan telah melakukan serangan udara terhadap pangkalan TTP di Afghanistan timur.
FO dengan tegas menolak laporan yang mengklaim bahwa Pakistan telah melakukan serangan udara terhadap kelompok teror TTP di Afghanistan timur, menyebut klaim semacam itu "sama sekali tidak berdasar dan berbahaya".
TTP telah melancarkan pemberontakan melawan pemerintah Pakistan selama lebih dari satu dekade. Kelompok tersebut menuntut pemberlakuan interpretasi garis keras mereka terhadap hukum Islam, pembebasan anggotanya yang ditangkap oleh pemerintah dan pembalikan penggabungan wilayah kesukuan Pakistan dengan provinsi KP.
Taliban Afghanistan memfasilitasi gencatan senjata antara TTP dan Pakistan dari ulan Juni 2021 hingga November 2021.
TTP memiliki hubungan ideologis dengan Taliban Afghanistan dan memiliki hubungan etnis dengan orang-orang di Afghanistan. Sejak kemerdekaannya pada tahun 1947, Pakistan telah menghadapi masalah suku Pasthun, yang tinggal di Pakistan dan Afghanistan.
"Pembentukan keamanan Pakistan berharap bahwa Taliban akan menyelesaikan masalah rumit seperti Perselisihan Durand, memungkinkannya untuk membangun pagar yang akan membatasi gerakan pemberontak dan menekan aspirasi nasionalis Pashtun di kedua sisi perbatasan," tulis Saleem Sheikh di Global Order.
Kemudian kita memiliki masalah Garis Durand, yang memisahkan Pakistan dan Afghanistan. Bifurkasi tersebut tidak pernah diterima sebagai perbatasan de facto oleh administrasi Kabul mana pun yang terus menyerukan reintegrasi desa Pashtun dan penggabungan dengan Afghanistan.
