Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cara Unik Miss Anday Tolak Omnibus Law

11 Oktober 2020   05:40 Diperbarui: 11 Oktober 2020   05:54 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Loh, loh apa hubungannya."

"Nah, takut kaan, makanya usulkan pencabutan dan aku akan tetap diam. Aku bisa kerja dengan tenang mas juga."

"Tidak mungkinlah sayang, suaraku cuma sendiri, bagaimana mungkin didengar?"

"Kalau begitu kucarikan teman ya?"

"Apa maksudmu?"

"Akan kuajak semua wanita-wanita simpanan anggota dewan untuk ikut bersuara, tidak turun ke jalan apalagi sampai bakar-bakar. Cukup lewat medsos saja."


"Haduh-haduh, jangan begitulah sayang. Sebentar ya, sabar dulu. Mas cari jalan keluar yang enak."

"Okeh, kutunggu 1x 24 jam. Kalau mas terlihat ada indikasi mengabaikan, pasukanku siap bergerak."

Sejuta pikiran mampir memenuhi otak Bambang. Mencari cara memenuhi tuntutan sang istri rahasia tercinta. Tidak ada gerakan apa-apa di bawah pohon cipluk an selain rebahan memandang bintang.

Cara unik Miss Anday menolak Omnibus Law betul-betul telah mampu memadamkan nafsu mencari kutu Bambang. Konsentrasi menemukan jalan keluar dari  situasi simalakama ini. Menuruti Miss Anday berarti melawan konsesus, tidak menuruti rahasia hubungan akan dibongkar.

"Apa yang harus kulakukan?"

Hanya kalimat itu yang berulang kali memukuli otak Bambang. Hingga hujan rintik turun dan mengharuskan keduanya segera angkat kaki dari rebahan.

Anis Hidayatie, untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun