Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Balada Perempuan Pemanjat Kelapa

7 Desember 2018   05:44 Diperbarui: 7 Desember 2018   05:53 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tumben, hari itu aku ingin memakai gaun, feminin, kelihatan banget aura wanitanya.

Masih pukul 6 ketika kudengar ketukan pintu. Benar dia telah datang, rambut gondrongnya diikat ke belakang, klimis, bersirobok mataku dengannya, aku tersipu, dia tampan.

Kupersilahkan dia duduk di ruang tamu. " Sebentar, kuambilkan kopimu, tadi sudah kubuatkan."

Hanya senyum dan anggukan penanda jawaban. Secangkir kopi telah dia minum,
" Mbak nanti habis ngliput aku mau ajak kau ke rumahku."

" Hah, buat apa?"

" Mau kukenalkan sama Mamah, dia nanya mulu pacarku siapa?"

" Aku, pacarmu?"

" Ya iyalah, kenapa? Ada masalah?"

" Ah, eh, enggak Jek, apa Mamamu tidak menentang?"

" Enggak, Mama sih serah aku saja Mbak,  asal aku senang, sudah kepingin punya mantu katanya, biar ada teman bertengkar, hehehe." 

Ya Tuhan, aku tidak tahu mengiyakan atau menolak, pohon kelapaku, siapa yang akan memanjat kalau aku pergi dari rumah ini? Gejolak batin sepertinya tak kuasa menolak. Tapi pohon kelapa itu pun merayu. Seperti lagu, Rayuan Kelapa untukku.

Ngroto, pagi merayu pergi, 07122018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun