Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Balada Perempuan Pemanjat Kelapa

7 Desember 2018   05:44 Diperbarui: 7 Desember 2018   05:53 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Akhirnya aku hanya tertunduk lesu, menitik air mata ini mengingat separuh hati yang telah pergi, lelaki, ah lelaki.

Kameranya di masukkan ransel. Pelan dia berjalan mendatangiku, diulurkan tissue, kuusap tangis di pipiku.
Tak ada lagi tawa kurang ajar. Suaranya pelan, manis bertanya," Kenapa mbak?"


"Tolong hapus fotoku yah?"

" Kenapa?"

" Wajahku jelek kan?  Aku malu."

"Hahaha, justru jelek itu yang menarik."

" Kau ini siapa? Kenapa pula rupa jelek bisa menarik?"

"Di sini panas mbak, kita duduk di sana yah, nanti ku jelaskan!" Tangannya menunjuk pada pohon beringin tua penunggu sungai ini.

Aku menurut, membuntuti langkahnya, mengambil tempat duduk di  akar  beringin, sejuk, tangannya di ulurkan, "  Kenalan dulu mbak".

Aku mengatupkan tangan, " maaf aku tidak bersalaman dengan lelaki ."

"Wow, Mbak berbeda yah, saya  Jagat, biasa dipanggil Jek. Mbak siapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun