Mohon tunggu...
Anggela Krisna
Anggela Krisna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teori Belajar Batch 46

IGA Ayu Anggela Heni Krisnayanti, (01669200066), Batch 46, Teknologi Pendidikan, UPH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Melekatkan Konsep John Dewey di Hati Siswa pada Masa Pandemi

17 September 2021   17:22 Diperbarui: 17 September 2021   17:26 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pusdiklatteknis.kemenag.go.id

    John dewey merupakan seorang anak yang dibesarkan dengan filsafat agama yang baik karena ibunya merupakan seorang evangelical, pendidikan yang dia jalani hingga SMA masih dengan metode pelapalan dimana metode tersebut kurang diterima oleh john dewey. Dibalik kebosanan dengan metode belajar yang disampaikan oleh gurunya, dia tetap menjadi siswa teladan di sekolahnya. Setelah menyelesaikan studynya dalam ilmu filsafat, john dewey tertarik terjun dalam dunia pendidikan dan mengembangkan sebuah labolatorium khusus yang dibuat seperti situasi kelas untuk meneliti cara belajar siswa, cara mengajar guru, meneliti lingkungan kelas yang nyaman untuk siswa, dan masih banyak lagi. 

Dalam labolatorium tersebut lahirlah konsep pedagogi pembelajaran. Yang dikenal dengan konsep pemikiran john dewey tentang paragmatisme, relativisme dan active learner. Kita akan focus pada konsep pemikiran john dewey  active learner pada dunia pendidikan, yang sampai saat ini masih digunakan di Indonesia. Siswa tidak hanya mendengarkan guru tentang materi yang disampaikan namun dalam metode active learner, siswa ikut aktif dalam proses belajar mengajar, dapat memecahkan masalah dengan baik, dan mengaplikasikan dalam dunia nyata. 

Contoh nyata penggunaan konsep john dewey dalam kurikukulum yang digunakan oleh Indonesia adalah perbandingan kurikulum ktsp 2006 & kurikulum 2013. Pada kurikulum ktsp 2006 masih banyak porsi guru sebagai pemberi informasi dalam kelas baik itu dalam menjelaskan materi, tanya jawab, tugas berkelompok, seluruh pengendalian kelas ditangan guru (teacher centered), namun ketika kurikulum 2013 dikembangkan konsep active learner turut andil dalam pembelajaran (student centered), dimana siswa ikut  aktif dalam proses belajar mengajar sedangkan guru berubah peran sebagai fasilitator dan pendamping siswa ketika pembelajaran dikelas sedang berlangsung.

   Manfaat teori john dewey sendiri sangat merubah pemikiran siswa dan guru dalam proses belajar mengajar, dari yang dulunya siswa hanya duduk tenang dan diam menerima materi. Dengan diterapkannya konsep active learner siswa lebih mampu memberikan pendapat berfikir kritis, meyelesaikan masalah dengan pengetahuan yang telah mereka dapatkan, membagi informasi yang mereka terima di luar sekolah, dan mengaplikasikan materi yang mereka dapatkan di kelas kedalam kehidupan nyata diluar sekolah.

   Beberapa kekurangan dari teori john dewey yang sempat dikritik berdasarkan cara pandang Kristen, diantaranya; konsep yang mengabaikan allah, konsep yang mengaibaikan firman allah, konsep yang mengabaikan kehidupan kekal, konsep yang mengabikan tubuh kristus. Pada konsep yang dikembangkan oleh john dewey beliau menyatakan bahwa keselamatan manusia didunia ini semakin tercapai dengan Pendidikan tanpa campur tangan ilahi. Itu membuat konsep yang dikembangkan kurang disetujui.

   Pada kurikulum 2013 penggunaan teori john dewey ini sangat dibutuhkan karena sudah menerapkan konsep active learner focus pada students centered, dimana siswa sangat berperan aktif ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Mengembangkan sikap berfikir kritis, menemukan ide pokok, merangkai pertanyaan, mampu memecahkan masalah, dan menerapkan pada kehidupan nyata. Dengan menggunakan metode active learning, diharapkan dapat menggali seluruh potensi yang dimiliki siswa secara merata, sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. 

Pada bulan maret Indonesia dan dunia dilanda pandemi penyebaran virus COVID-19, yang menyebabkan kematian, sehingga kemendikbud mengeluarkan peraturan pemerintah dengan mengeluar SE (surat edaran) No 4 tahun 2020 tentang kebijakan pembelajaran dari rumah selama darurat Covid-19 untuk memutuskan rantai penyebaran virus di sekolah. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara daring menggunakan berbagai platform seperti Google meet, Zoom, Microsoft Teams, WhatsApp, dan masih banyak platform online lainnya. Perubahan pembelajaran yang drastis sangat dirasakan oleh siswa maupun guru sehingga guru sangat berperan penting untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas di tengah pembelajaran online termasuk mempertahankan metode active learner dikelas. Guru dituntut untuk dapat memodifikasi pembelajaran sedemikian rupa sehingga seluruh siswa dapat aktif mengikuti pembelajaran walaupun dari rumah masing- masing.

   Menurut pendapat saya terkait teori dewey dalam Pendidikan di Indonesia masih sangat diperlukan terutama pada kurikulum 2013. Dimana siswa sudah diberikan tanggung jawab penuh dalam memberikan opini mereka, menggali informasi, dan diskusi group, dan guru hanya sebagai fasilitator, berfungsi hanya memberikan pengarahan apabila pada kegiatan kelas dan diskusi yang dilakukan sudah jauh diluar dari topik yang dibahas. Penggunaan konsep active learner juga harus terus digunakan ditengah pandemic untuk memenuhi tujuan pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.

  Dari pembahasan refleksi yang sudah kita bahas di atas ada beberapa tips untuk guru menerapkan teori john dewey sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dengan menggunakan kurikulum 2013 di tengah pandemic COVID- 19.

1.Managemen waktu yang baik: Pada penggunaan metode pembelajaran active learner guru harus mempersiapkan dengan baik managemen waktu, tidak dapat dipungkiri untuk memenuhi satu tujuan pembelajaran diperlukan beberapa kegiatan yang menyita banyak waktu, sehingga diperlukannya pembagian waktu yang baik pada setiap kegiatan yang berlangsung dikelas baik dalam kelas tatap muka ataupun online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun