Mohon tunggu...
Angga
Angga Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang penulis yang suka dengan dunia teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bakat, Sebuah "Pemberian" atau Sesuatu yang "Dilatih" Tanpa Sadar?

18 Desember 2023   12:10 Diperbarui: 18 Desember 2023   18:16 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendidikan anak (sumber: pexels)

Bakat, kata yang sering kita dengar dan gunakan dalam berbagai konteks, seringkali dipandang sebagai sesuatu yang misterius dan langka. Ketika seseorang menunjukkan keunggulan dalam bidang tertentu, kita cenderung mengatakan bahwa mereka memiliki "bakat alami."

Pandangan seperti ini terasa begitu menggelitik nalar dan logika. Namun, apakah bakat benar-benar merupakan pemberian alamiah yang hanya dimiliki oleh beberapa orang terpilih? Atau, apakah bakat sebenarnya adalah sesuatu yang dapat dilatih dan dikembangkan dengan usaha?

Pandangan Umum Terkait Bakat

Banyak orang percaya bahwa bakat adalah karunia yang diberikan secara alami kepada individu, dan bahwa seseorang dilahirkan dengan bakat tertentu yang membedakan mereka dari orang lain.

Bakat sering dianggap sebagai potensi unik yang dimiliki oleh individu dalam bidang tertentu. Orang sering memandang bakat sebagai anugerah alami yang membuat seseorang lebih unggul dalam bidang tertentu tanpa perlu banyak usaha.

Meski begitu, orang-orang umumnya juga sepakat akan pentingnya kerja keras, latihan, dan dedikasi, bahkan jika bakat alami itu benar ada. Ini berarti bahwa bakat dapat dilihat sebagai modal awal yang perlu diperbaiki dan dikelola dengan baik untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan.

Menyelami Arti Bakat sebagai Sebuah "Pemberian"

Pandangan bahwa bakat adalah pemberian alamiah tampaknya didasarkan pada ide bahwa beberapa individu dilahirkan dengan kemampuan unggul dalam bidang tertentu. Misalnya ketika seseorang memulai karirnya di usia muda dan menonjol dalam bidang olahraga, seni, atau ilmu pengetahuan, kita seringkali menganggapnya sebagai "anak ajaib" yang memiliki bakat alamiah.

Pada kenyataannya, bahkan individu yang memiliki potensi alamiah perlu mengasah dan mengembangkan bakat mereka. Bakat alamiah mungkin memberikan dasar yang kuat, namun tanpa usaha, latihan, dan pengalaman, potensi ini tidak akan terbentuk dengan sempurna.

Pandangan bahwa bakat adalah pemberian alamiah seringkali menimbulkan pandangan bahwa bakat tersebut adalah suatu bentuk "unfair privilege".

Sering kali, orang-orang yang dianggap memiliki bakat alami mendapatkan label "beruntung" karena mampu menguasai keterampilan tertentu lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan sebagian besar orang. Hal ini membuat banyak individu merasa bahwa mereka tidak berada dalam posisi yang sama.

Namun, penting untuk memahami bahwa bahkan bagi individu berbakat sekalipun, kesuksesan tidak selalu datang tanpa usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun