Mohon tunggu...
Angga
Angga Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang penulis yang suka dengan dunia teknologi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

AI "Mungkin" Tidak Sebombastis yang Orang Bayangkan Sebelumnya

24 Juli 2023   12:21 Diperbarui: 24 Juli 2023   14:33 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi topik yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi ini telah berkembang pesat dan telah digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari industri manufaktur hingga layanan kesehatan. 

AI juga telah menjadi topik yang banyak dibahas dalam budaya populer, dengan film-film dan buku-buku yang menggambarkan AI sebagai sesuatu yang luar biasa, bahkan mengancam.

Banyak orang berharap bahwa AI akan membawa revolusi besar dan mengubah wajah dunia secara radikal. Namun, pada kenyataannya, AI mungkin tidak sebombastis yang orang bayangkan sebelumnya.

Persepsi Masyarakat tentang AI

Persepsi orang tentang AI sangat dipengaruhi oleh bagaimana teknologi ini digambarkan dalam media. Misalnya saja dalam film-film fiksi ilmiah. AI seringkali dihadirkan sebagai robot super cerdas yang memiliki kekuatan tak terkalahkan. Image seperti itu tentu menciptakan citra AI sebagai ancaman bagi umat manusia.

Di media berita, AI juga kerap dipandang sebagai alat yang akan menggantikan pekerjaan manusia. Jadi tidak butuh waktu lama, banyak orang mulai merasa khawatir kehilangan pekerjaan dan hanya bisa menyaksikan pergeseran lanskap ekonomi dunia.

Ekspektasi yang Terlalu Tinggi


Tidak bisa disangkal, kemajuan teknologi AI telah membawa dampak besar bagi berbagai aspek kehidupan kita. 

Sejak pertama kali diperkenalkan ke publik, AI telah diterapkan dalam banyak bidang. Perusahaan-perusahaan dan pelaku bisnis pun seakan tidak mau ketinggalan dan berharap bisa menerapkan otomatisasi.

Semua upaya tersebut tidak terlepas dari ekspektasi tinggi manusia akan teknologi AI. Sayangnya, ekspektasi tersebut tampaknya masih terlalu tinggi. Bayangan manusia akan kecanggihan teknologi AI sepertinya masih belum selaras dengan realita di lapangan.

Gembar-gembor teknologi AI yang revolusioner terkadang cenderung "ketinggian". Beberapa tokoh terkenal di dunia teknologi dan media bahkan kerap menggambarkan revolusi AI yang menguasai dunia, atau setidaknya menggantikan peran manusia dalam beberapa bidang.

Faktanya, AI ternyata tidak sebombastis itu. Setidaknya, AI tidak mampu mencapai kemampuan kecerdasan manusia secara keseluruhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun