Mohon tunggu...
Angga
Angga Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang penulis yang suka dengan dunia teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bakat, Sebuah "Pemberian" atau Sesuatu yang "Dilatih" Tanpa Sadar?

18 Desember 2023   12:10 Diperbarui: 18 Desember 2023   18:16 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendidikan anak (sumber: pexels)

Bakat alamiah mungkin memberikan keunggulan awal, tetapi untuk mencapai potensi penuhnya, individu tersebut masih harus melalui proses latihan dan kerja keras yang konsisten dan berkelanjutan. Dengan kata lain, bakat mungkin hanya memudahkan proses awal, tetapi usaha dan dedikasi tetap diperlukan untuk mencapai prestasi yang luar biasa.

Sebagai contoh, seorang anak ajaib yang memiliki bakat alamiah dalam bermain piano mungkin mampu memahami melodi dan akord dengan cepat. Namun, tanpa latihan bermain piano secara teratur dan belajar teori musik, bakat tersebut mungkin tidak akan pernah mencapai tingkat expert.

Memahami Perspektif "Bakat sebagai Buah dari Pendidikan dan Latihan"

Saya percaya bahwa bakat sebenarnya adalah hasil interaksi beberapa faktor yang saling terkait satu sama lain. Salah satu mata rantai penting dalam pembentukan bakat tersebut adalah pendidikan di usia dini. Pendidikan dini ini mengacu pada pengalaman dan pembelajaran yang diterima oleh anak-anak pada tahap awal kehidupan mereka, yang melibatkan interaksi dengan lingkungan sekitar.

Menurut pandangan saya, pengaruh pendidikan dini dalam membentuk bakat sejalan dengan pemahaman bahwa anak-anak adalah penerima informasi yang aktif. Apa yang anak-anak alami, pelajari, dan saksikan saat mereka masih sangat muda dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan bakat mereka.

Seorang anak yang berasal dari keluarga musisi mungkin memiliki kecenderungan alamiah terhadap musik. Namun yang lebih penting, ia mungkin telah terpapar secara konsisten pada lingkungan musikal sepanjang hidupnya.

Melihat orang tua atau anggota keluarga yang berlatih musik, mendengarkan konser, dan hidup dalam budaya musik secara tidak sadar memengaruhi perkembangan bakat anak tersebut.


Untuk memahami peran pendidikan dini dalam membentuk bakat, penting untuk mengakui bahwa faktor-faktor lingkungan lainnya juga memiliki dampak yang signifikan. Keluarga, teman sebaya, dan budaya sekitar juga memainkan peran penting dalam menentukan arah perkembangan bakat individu.

"Pemberian" atau "Buah dari Latihan", Selalu ada Ruang untuk Gairah dan Ketekunan

Terlepas dari perdebatan panjang terkait bakat, satu hal yang selalu relevan adalah pentingnya gairah dan ketekunan sebagai amunisi penting untuk meraih kesuksesan. Apapun pendapat kita tentang bakat, kenyataannya adalah bahwa tidak ada perjalanan yang mudah menjadi ahli dan sukses dalam suatu bidang.

Salah satu elemen kunci dalam perjalanan menuju keunggulan adalah gairah. Gairah adalah api yang membakar hasrat kita untuk terus belajar dan berkembang. Ini adalah dorongan batin yang membuat kita terjaga di malam hari, berpikir tentang cara-cara baru untuk memperbaiki diri, dan berusaha untuk mencapai puncak potensi kita. Bakat alamiah mungkin memberi kita keunggulan awal. Namun tanpa gairah, bakat itu mungkin akan menjadi tidak lebih dari sekadar potensi yang tidak pernah terwujud.

Selain gairah, ketekunan adalah kunci berikutnya. Ini adalah kemampuan untuk terus bekerja keras, bahkan ketika perjalanan menuju keunggulan terasa begitu sulit.

Ketekunan mengajarkan kita untuk tidak menyerah saat kita menghadapi kegagalan atau hambatan. Ini adalah sikap yang memungkinkan kita untuk terus melatih diri, memperbaiki keterampilan, dan mengatasi segala rintangan yang mungkin muncul di sepanjang jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun