Pendekatan menjaga stabilitas sistem keuangan melalui kearifan lokal juga dilakukan dengan adanya program Corporate Social Responsibility (CSR). Korporasi dapat menggandeng masyarakat untuk bersama-sama mengadakan program menggerakan sosial ekonomi yang bersifat padat karya.
Melalui kearifan lokal baik stabilitas sistem keuangan dan makroprudensial aman terjaga karena langkah pendekatan berdasarkan sosial budaya dapat mencegah gejolak di kalangan masyarakat. Rasa kebersamaan dan saling peduli sesama masyarakat, diharapkan dapat membuat situasi menjadi lebih kondusif, sehingga rasa optimis dan sentimen positif menjadi modal dalam memupuk kepercayaan terhadap kondisi ekonomi makro.
Ekonomi yang lesu dapat lebih  cepat dipulihkan jika kondisi masyarakatnya kondusif. Sosial ekonomi menjadi salah satu parameter investor menggelontorkan dananya, yang merupakan salah satu modal bagi Indonesia untuk kembali bangkit dari krisis akibat COVID-19.
Presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno memberikan pandangan ekonomi berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri. Ekonomi yang didasarkan dengan kemampuan, modal, tenaga, dan kepandaian kita sendiri. Sehingga gotong royong, tepa selira, saling bantu dan peduli saat menghadapi ketidakpastian ekonomi global termasuk di Indonesia adalah cara cerdas berperilaku agar stabilitas sistem keuangan dan makroprudensial aman terjaga.
***
COVID-19 membawa dunia dan Indonesia menghadapi ketidakpastian. Di saat negara lain mengalami kesulitan serupa, dengan nasionalisme serta semangat persatuan dan kesatuan, saya percaya Indonesia mampu bangkit dan menyelesaikan permasalahan COVID-19.
Pada dasarnya Indonesia adalah bangsa petarung, memiliki semangat juang dalam menghadapi berbagai kesulitan serta ujian. Keutuhan Bangsa Indonesia sebagai satu bangsa dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bukti bahwa bangsa ini dapat mengatasi dan menyelesaikan berbagai rintangan.