(J) PELAJARI BUDAYA, BUKAN SEKADAR BAHASA
Bahasa tak pernah berdiri sendiri, ia lahir dari budaya. Karena itu, memahami budaya akan membuatmu lebih peka dalam menggunakan bahasa. Misalnya, bagaimana cara menyapa, kapan harus menggunakan kata formal, atau kebiasaan sehari-hari penuturnya.
Belajar budaya bisa lewat film, literatur, kuliner, atau interaksi langsung dengan penutur asli. Dengan cara ini, bahasa tak lagi terasa asing, tapi menjadi pintu masuk menuju dunia baru.
(K) BELAJAR DARI KESALAHAN
Salah adalah guru terbaik. Jangan takut terdengar aneh atau keliru saat berbicara. Faktanya, penutur asli biasanya menghargai usaha orang asing yang mencoba menggunakan bahasa mereka.
Setiap kali salah, catat dan koreksi. Anggap saja kesalahan sebagai tanda bahwa kamu sedang berkembang. Ingat: lebih baik berbicara dengan salah daripada tidak berbicara sama sekali.
(L) JADIKAN BAHASA SEBAGAI BAGIAN HIDUPMU
Kunci terakhir adalah menjadikan bahasa target sebagai bagian dari keseharian. Bukan sekadar "pelajaran tambahan," melainkan sesuatu yang selalu hadir.
Dengarkan lagu saat beraktivitas, tulis catatan kecil dalam bahasa target, ikuti berita dari media luar negeri, atau bercakap-cakap dengan diri sendiri. Semakin sering kamu berinteraksi dengan bahasa itu, semakin alami proses belajarnya.
Belajar bahasa bukan perjalanan singkat, melainkan proses jangka panjang. Tapi ketika bahasa sudah menyatu dengan hidupmu, prosesnya akan terasa lebih ringan-bahkan menyenangkan.
PENUTUP