Salah satu teknik favorit banyak pelajar bahasa adalah shadowing-mengulang apa yang didengar hampir bersamaan dengan penuturnya. Caranya sederhana: pilih audio singkat (podcast, video, dialog film), dengarkan, lalu tirukan intonasi, ritme, dan pengucapannya.
Awalnya mungkin terdengar aneh, tapi justru dari sini lidahmu akan lebih luwes. Pendengaran pun jadi lebih peka terhadap pola bunyi. Anggap saja kamu sedang menirukan aksen aktor atau penyanyi favoritmu.
Kunci shadowing bukanlah pemahaman penuh, tapi melatih mulut dan telinga bergerak selaras dengan bahasa target. Seiring waktu, pemahaman akan ikut meningkat.
(E) BUAT TULISAN ATAU CATATAN DALAM BAHASA TARGET
Menulis adalah cara ampuh untuk memperdalam bahasa, karena ia memaksa otak menyusun ulang kosakata dan struktur. Tak perlu muluk menulis esai panjang, cukup mulai dari catatan harian singkat: apa yang kamu lakukan hari itu, perasaanmu, atau rencana besok.
Bisa juga coba journaling kreatif: menuliskan mimpi, daftar keinginan, bahkan caption media sosial dalam bahasa target. Dengan begitu, kosakata yang tadinya hanya pasif akan berubah jadi aktif.
Semakin sering menulis, semakin terasa kekayaan ekspresi yang kamu miliki.
(F) LAKUKAN PERCAKAPAN & TINGKATKAN PERCAYA DIRI
Pada akhirnya, bahasa adalah alat komunikasi. Sebagus apa pun hafalanmu, tak akan lengkap tanpa percakapan nyata. Tantangannya biasanya ada pada rasa gugup dan takut salah.
Untuk mengatasinya, mulai dari lingkaran kecil: teman yang juga belajar bahasa, komunitas daring, atau guru privat. Ada banyak aplikasi yang mempertemukan pelajar bahasa dengan penutur asli.
Ingat, lawan bicaramu tidak menuntut kesempurnaan. Justru dengan berbicara, kamu akan tahu bagian mana yang masih perlu diperbaiki. Semakin sering melatih diri, rasa percaya dirimu akan tumbuh, dan kemampuan bicara berkembang jauh lebih cepat.