Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inemuri: Seni Tidur Sambil Tetap Hadir dalam Budaya Jepang dan Relevansinya di Dunia Modern

22 September 2025   07:00 Diperbarui: 22 September 2025   00:22 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap budaya memiliki cara unik untuk menyeimbangkan kerja keras dengan kebutuhan beristirahat. Di Jepang, ada sebuah praktik menarik yang disebut inemuri (居眠り), yang secara harfiah berarti “tidur sambil hadir.” 

Ini bukanlah tidur nyenyak seperti saat malam hari, melainkan tidur ringan yang dilakukan di ruang publik atau bahkan di tempat kerja, tanpa benar-benar menarik diri dari lingkungan sekitar.

Praktik ini cukup unik karena di banyak negara, tidur di tempat umum sering dianggap tidak sopan atau tanda kemalasan. Namun, di Jepang, inemuri justru dipandang positif, sebagai simbol dedikasi, kerja keras, dan kemampuan menjaga keseimbangan dalam kehidupan sosial

Dari kereta komuter yang penuh sesak hingga ruang rapat perusahaan besar, inemuri menjadi pemandangan sehari-hari yang sangat lumrah.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan menarik: bagaimana sebuah budaya bisa memandang tidur di tempat umum sebagai sesuatu yang terhormat, dan apakah praktik ini bisa relevan untuk dunia modern, termasuk di Indonesia?

Apa Itu Inemuri?

Secara sederhana, inemuri adalah tidur sejenak di tengah aktivitas sosial. Orang yang melakukannya tidak benar-benar memutuskan diri dari lingkungan sekitar. Mereka tetap duduk tegak, menjaga postur tubuh agar tidak mengganggu orang lain, dan biasanya bisa segera terbangun jika diperlukan.

Contoh paling umum adalah para pekerja yang tertidur sebentar di kereta setelah seharian bekerja. Mereka terlihat kelelahan, namun tetap menjaga sikap seolah-olah “hadir” bagi lingkungan sosialnya.

Hal ini berbeda dengan tidur penuh di rumah, yang bersifat pribadi dan terisolasi. Inemuri lebih menyerupai sebuah “ritual istirahat publik” yang tetap mempertahankan kehadiran sosial seseorang.

Makna Budaya di Balik Inemuri

1. Simbol Dedikasi dan Kerja Keras

Di Jepang, tidur di meja kerja atau saat rapat tidak selalu dilihat sebagai sikap tidak sopan. Justru, itu bisa dianggap sebagai bukti bahwa seseorang telah bekerja keras hingga kelelahan. Inemuri menjadi semacam “lencana kehormatan” yang menunjukkan loyalitas dan komitmen pada pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun