Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inemuri: Seni Tidur Sambil Tetap Hadir dalam Budaya Jepang dan Relevansinya di Dunia Modern

22 September 2025   07:00 Diperbarui: 22 September 2025   00:22 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun inemuri terlihat ideal, praktik ini tidak mudah diterapkan di semua tempat. Ada beberapa tantangan:

1. Persepsi Negatif

   Di banyak negara, tidur di ruang publik dianggap tidak profesional. Butuh perubahan paradigma agar inemuri bisa diterima.

2. Ketimpangan Hierarki

   Di Jepang, biasanya yang lebih senior lebih bebas melakukan inemuri. Dalam budaya kerja modern yang egaliter, perlu aturan yang adil.

3. Keterbatasan Ruang

   Tidak semua kantor memiliki tempat yang nyaman untuk tidur singkat. Desain ruang kerja yang fleksibel bisa jadi solusinya.

4. Ketakutan Akan Turunnya Produktivitas

   Sebagian manajer khawatir istirahat singkat akan menurunkan performa. Padahal, penelitian menunjukkan sebaliknya: tidur sebentar justru meningkatkan efisiensi.

Mengadaptasi Inemuri di Indonesia

Apakah inemuri mungkin diterapkan di Indonesia? Jawabannya, mungkin saja, jika dilakukan dengan penyesuaian budaya:

1. Reframing Istirahat sebagai Strategi Produktivitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun